Tim Produksi Drama King The Land Jelaskan Dugaan Rendahkan Budaya Arab

JAKARTA - Episode terbaru drama Korea King the Land mencetak rating tertinggi, namun hal itu muncul bersamaan dengan protes dari publik mengenai jalan ceritanya. Episode 7 dan 8 yang tayang Sabtu dan Minggu, 8 - 9 Juli mendapat komentar negatif dari penonton.

Pada episode terbaru, karakter Pangeran Samir (Anupam Tripathi) hadir di Hotel King. Samir adalah teman baik Gu Won (Lee Junho) ketika mereka bersekolah di luar negeri.

Samir mengunjungi hotel Gu Won dan jatuh cinta dengan Cheon Sa Rang (YoonA) hingga mengajaknya menikah. Hal itu membuat Gu Won cemburu dengan Sa Rang dan melarang keduanya berkomunikasi.

Cerita berlanjut dan Samir diceritakan sebagai pria kasanova atau womanizer yang sering dekat dengan beberapa perempuan. Satu adegan memperlihatkan Gu Won yang menyebut Samir sebagai playboy dan bersenang-senang di klub malam bersama beberapa perempuan.

Ketika episode ini dirilis, penonton memberi kritik kepada King the Land yang tidak menghormati budaya Arab dan meminta penjelasan.

Hari ini, Senin, 10 Juli, pihak tim produksi drama memberi penjelasan bahwa karakter dan cerita tersebut adalah fiksi sehingga tidak ada niat untuk merendahkan budaya tertentu.

“Karakter, daerah, nama tempat, dan hal yang muncul dalam drama berlatar fiksi dan tidak ada intensi untuk membuat satir atau mendistorsi budaya spesifik,” kata pihak tim produksi mengutip Spotv.

“Tim produksi menghormati beragam budaya dan akan memberi perhatian kepada produksi agar tidak ada rasa tidak nyaman ketika menontonnya,” katanya.

8 episode King the Land sudah tayang dari 16 episode secara total dan mendapat rating yang terus meningkat. Pada episode terbaru, drama ini mencetak 12,3 persen dan menjadikan drama yang paling banyak ditonton di akhir pekan.

King the Land juga menjadi judul non Bahasa Inggris yang menempati posisi pertama di Netflix selama beberapa pekan.

King the Land menceritakan Gu Won yang tidak menyukai orang yang suka memalsukan dirinya, sementara Cheon Sa Rang dituntut terus tersenyum karena pekerjaannya meski ia dihadapkan dengan berbagai hal yang kurang menyenangkan.