Bagikan:

YOGYAKARTA – Malaise adalah gejala, bukan kondisi tubuh karena penyakit yang pasti. Gejala malaise, paling umum dialami karena reaksi tubuh terhadap obat atau menandai mengalami penyakit tertentu.

Malaise ditandai dengan rasa lemah, lelah, tidak nyaman, atau merasa tidak enak badan. Jika Anda pernah mendadak merasa tidak sehat tetapi tidak mengetahui apa penyebabnya, mungkin Anda pernah mengalami malaise.

Penelitian dilansir Health, Kamis, 29 Juni, mengatakan bahwa protein peradangan yang disebut sitokin, yang menyebar saat sistem kekebalan Anda aktif atau tidak berfungsi dengan baik, mungkin ikut bertanggung jawab atas rasa tidak enak badan. Malaise juga dapat terjadi jika sel-sel dalam tubuh Anda tidak memiliki cukup energi.

apa itu malaise, penyebab malaise, dan cara mengatasi malaise
Ilustrasi apa itu malaise, penyebab malaise, dan cara mengatasi malaise (Freepik/zinkevych)

Rasa tidak enak badan, atau disebut malaise dapat pula disebabkan kondisi medis atau obat-obatan. Penting diketahui, malaise sebagai gejala penyakit ini bisa menular dan tidak menular. Ini karena penyakit yang menyebabkannya juga bisa dimungkinkan bersifat menular atau tidak. Berikut, penyakit yang salah satu gejalanya seseorang mengalami malaise:

  1. Infeksi pernapasan, diantaranya pneumonia, tuberkulosis, flu biasa, influenza, bronchitis. Pneumonia menyebabkan malaise tanpa disertai demam.
  2. Infeksi lain seperti penyakit Lyme, mononukleosis, AIDS, hepatitis, dan infeksi parasit lainnya dapat menyebabkan malaise.
  3. Gagal atau penyakit organ, meliputi gagal jantung kongestif, gangguan paru obstruktif kronik, penyakit ginjal, dan penyakit hati.
  4. Penyakit jaringan ikat, diantaranya rheumatoid arthritis, sarcoidosis, dan lupus eritematosus sistemik.
  5. Penyakit metabolik, antara lain disfungsi kelenjar adrenal, diabetes, dan penyakit tiroid dapat menyebabkan malaise dan kelelahan.
  6. Kanker, termasuk leukemia, limfoma, usus besar dan kanker lainnya. Sel-sel kanker menyedot energi tubuh sehingga dapat tumbuh.
  7. Gangguan darah, meliputi anemia terjadi ketika darah tidak mampu mengangkut cukup oksigen ke jaringan dan organ tubuh. Defisit energi ini dapat menyebabkan malaise.
  8. Kondisi kejiwaan seperti depresi, kecemasan, dan dysthymia (gangguan depresi persisten) dikaitkan dengan tingkat peradangan yang lebih tinggi penyebab malaise.

Cara mengatasi malaise

Perawatan untuk malaise tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Terkadang penyebabnya tidak jelas dan memerlukan tes diagnostik lebih lanjut.

Dalam menjalani tes, profesional perawatan kesehatan mungkin menanyakan riwayat keluarga Anda serta obat baru yang mungkin Anda minum. Jika mereka yakin malaise Anda terkait dengan reaksi obat, mereka mungkin menyarankan untuk beralih ke obat lain. Jika penyebab yang mendasarinya masih belum diketahui, mereka mungkin meminta tes berbeda untuk mendiagnosis sumber gejalanya.

Merujuk penjelasan di atas, penyebab malaise tidak selalu jelas dan sulit untuk didiagnosis. Untuk sebagian besar kasus, diperlukan tes darah untuk menunjukkan kadar zat besi rendah dan menderita anemia. Namun ada pula penyebab yang harus dipastikan lewat sejumlah tes dan identifikasi di bawah pengawasan dokter untuk mendapatkan diagnosis tepat.