YOGYAKARTA – Edema ialah istilah medis untuk menyebut terjadinya pembengkakan. Biasanya, bagian tubuh membengkak karena cedera atau inflamasi. Edema, dipicu sejumlah penyebab, diantaranya orang yang menjalani pengobatan tertentu, kehamilan, infeksi, dan masalah medis lainnya.
Pembengkakan pada kaki, tungkai, dan pergelangan kaki disebut edema perifer. Ini disebabkan masalah pada sistem peredaran darah, kelenjar getah bening, dan ginjal. Kalau pembengkakan yang terjadi karena cairan berkumpul di kaki dan tungkai bawah, disebut pedal edema. Ini yang menyebabkan penderitanya sulit begerak karena kaki terasa kebas atau mati rasa.
Selain dua jenis edema di atas, terdapat jenis lainnya. Pertama, limfedema, yaitu pembengkakan lengan dan kaki disebabkan kerusakan pada kelenjar getah bening. Kerusakan kelenjar getah bening, mungkin disebabkan oleh perawatan kanker seperti pembedahan dan radiasi. Selain membuat kaki dan lengan bengkak, jenis eddema lainnya juga menyerang paru-paru yang menyebabkan Anda sulit bernapas, detak jantung cepat, merasa tercekik, dan batur berbusa.
Selanjutnya, edema otak karena cairan menumpuk di otak karena terbentur keras, pembuluh darah tersumbat atau pecah, atau menderita tumor maupun reaksi alergi. Edema jenis selanjutnya juga terjadi pada mata, ketika cairan menumpuk pada tengah retina.
Penyebab edema
Dalam beberapa kasus, edema disebabkan infeksi. Bisa juga karena hal yang tak terduga, seperti sengatan lebah atau kaki terkilir. Lebih banyak cairan dari pembuluh darah Anda menyebabkan lebih banyak sel darah putih yang melawan infeksi di area yang bengkak. Selengkapnya, berikut faktor yang menyebabkan pembengkakan termasuk pada kaki dan lengan.
1. Albumin rendah
Dokter menyebutnya hypoalbuminemia, yang mana albumin dan protein lain dalam darah yang bertindak seperti spons tidak bekerja dengan baik menjaga cairan dalam pembuluh darah. Albumin rendah dapat menyebabkan edema meskipun ini bukan satu-satunya penyebab.
2. Reaksi alergi
Edema adalah bagian dari sebagian besar reaksi alergi. Sebagai respons terhadap alergen, pembuluh darah di dekatnya mengeluarkan cairan ke area yang terkena.
3. Obstruksi aliran
Jika drainase cairan suatu bagian tubuh tersumbat, cairan bisa kembali naik. Melansir WebMD, Jumat, 17 November, bekuan darah di pembuluh darah pada kaki dapat menyebabkan edema kaki. Tumor yang menghalangi aliran darah atau cairan lain yang disebut getah bening juga dapat menyebabkan edema.
4. Penyakit kritis
Luka bakar, infeksi yang mengancam jiwa, atau penyakit kritis lainnya dapat menyebabkan reaksi yang memungkinkan cairan merembes ke jaringan. Hal ini dapat menyebabkan edema di seluruh tubuh.
5. Gagal jantung kongestif
Ketika jantung melemah dan memompa darah kurang efektif, cairan menumpuk perlahan dan menyebabkan edema pada kaki. Jika cairan menumpuk dengan cepat, bisa menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru. Jika gagal jantung terjadi di sisi kanan jantung, edema dapat terjadi di perut.
6. Penyakit hati
Penyakit hati yang parah, seperti sirosis dapat menahan cairan. Sirosis juga menyebabkan rendahnya kadar albumin dan protein lain dalam darah. Cairan bocor ke perut juga bisa menyebabkan edema kaki.
7. Penyakit ginjal
Disebut sindrom nefrotik, merupakan kondisi ginjal yang dapat menyebabkan edema kaki parah dan terkadang terjadi di seluruh tubuh.
8. Kehamilan
Kaki bengkak pada masa kehamilan sering terjadi. Namun komplikasi kehamilan yang serius, seperti thrombosis vena dalam dan preeklamsia juga dapat menyebabkan edema.
BACA JUGA:
- https://voi.id/lifestyle/29996/5-kebiasaan-yang-menyebabkan-kaki-bengkak-dan-caranya-mengatasi
- https://voi.id/lifestyle/290346/mengenal-apa-itu-malaise-mendadak-tak-enak-badan-yang-perlu-diidentifikasi-penyebabnya
- https://voi.id/lifestyle/221544/makanan-untuk-mengurangi-kaki-bengkak-pada-ibu-hamil
- https://voi.id/lifestyle/315529/jangan-sampai-kekurangan-kenali-8-fungsi-vitamin-c-untuk-tubuh
- https://voi.id/lifestyle/58096/5-tanda-tubuh-kelebihan-garam-saatnya-kurangi-makanan-asin-asin
[/seea_also]
9. Trauma kepala
Saat kepala mengalami cedera, atau hal lain yang terjadi pada kepala seperti natrium darah rendah, ketinggian, tumor otak, dan penymbatan cairan di otak dapat menyebabkan edema selebral. Kondisi ini juga diikuti gejala sakit kepala, kebingungan, tidak sadarkan diri, hingga koma.
10. Mengonsumsi obat-obatan
Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan edema. Obat tersebut diantaranya ibuprofen, naproxen, obat yang menghambat saluran kalsium, obat kortikosteroid, pioglitazon, rosiglitazon, dan pramipexole.
Kesepuluh penyebab edema di atas, perlu diatasi dengan cara tepat sesuai pemicunya. Apabila pembengkakan diikuti gejala lain, maka disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter.