JAKARTA - Setelah menjalani sidang perdana dari gugatan harta gono-gini di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan hari ini, Kamis, 22 Juni, pihak Gideon Tengker meralat total nilai aset yang dituntutnya dari Rieta Amilia.
Erles Rareral selaku kuasa hukum Gideon Tengker mengungkap beberapa aset yang dituntut oleh kliennya. Beberapa diantaranaya adalah hunian di Jakarta hingga hotel di Bali.
“Kalau yang menyangkut aset itu, rumah di Cempaka Putih, apartemen, hotel di Bali, Frame Ritz, itu yang kami minta. Karena bagaimanapun juga, menurut informasi dari keterangan klien kami bahwa harta-harta itu didapat saat bersama,” ujar Erles Rareral.
Kuasa hukum Gideon Tengker itu juga meralat total nominal dari tuntutan yang pernah disampaikan beberapa waktu lalu. Setelah melakukan penghitungan ulang, total aset yang semula ditaksir bernilai Rp 100 miliar, kini menjadi tiga kali lipatnya.
“Kalau harta-harta itu kurang lebih sekitar 300 miliar. Setelah kami tata, setelah kami mencari tahu informasi-informasi keberadaan aset, di mana letak aset, seperti rumah di Tebet, ada yang di Kemang, di daerah SCBD. Jadi, setelah kami total lebih lah 300,” kata Erles.
“Pertama kan kami waktu itu 100 miliar. Setelah kami telusuri sampai saya ke Bali, memang seperti informasi-informasi yang kami dapat, hasilnya cukup banyak,” sambungnya.
BACA JUGA:
Erles juga coba meluruskan beberapa hal yang dinilainya tidak benar. Iq menyatakan bahwa kliennya resmi bercerai dengan Rieta pada tahun 2017. Dengan begitu, rumah tangga dari orang tua Nagita Slavina itu sudah berjalan selama 31 tahun.
“Jadi, di sini saya mau meluruskan. Mereka tidak pernah bercerai 20 tahun yang lalu, mereka tidak pernah bercerai 10 tahun yang lalu. Yang pasti mereka itu bercerai di tahun 2017. Jadi, untuk tahun pernikahan 1986, tahun perceraian 2017,” tegasnya.
Sementara itu, Gideon Tengker juga turut menyatakan apa yang menjadi harapannya dalam gugatan harta gono-gini yang dilayangkan terhadap mantan istrinya.
“Berdoa ya, kita berdoa. Saya cuma minta hak saya. Hak dari seluruh perceraian yang resmi. Itu saja,” pungkas Gideon Tengker.