Bagikan:

YOGYAKARTA – Anda pasti pernah mendengar bahwa kuantitas kerap tak sejalan dengan kualitas. Begitu halnya dalam menghabiskan waktu bersama pasangan Anda. Semakin banyak Anda bersama pasangan, tidak menjamin kualitas hubungan tetap terjaga.

Mengutip penjelasan Wendy L. Patrick, J.D., Ph.D., pengacara, jaksa, dan public speaker yang berbasis di San Diego, kualitas hubungan orang yang berpasangan yang rendah bisa memoderasi kesejahteraan lebih rendah pula daripada orang yang tidak berpasangan. Untuk itu, Patrick menjelaskan tanda bahwa Anda dan pasangan terlalu banyak menghabiskan waktu bersama sehingga hubungan berada pada ‘gigi netral’. Berikut tanda yang dijelaskan Patrick dilansir Psychology Today, Kamis, 15 Juni.

1. Ketika Anda membutuhkan ‘napas’

Terkadang, Anda ingin istirahat dari pasangan dan tidak berkomunikasi sementara dengan pasangan Anda. Mungkin Anda butuh waktu untuk memulihkan tenaga, menikmati kesunyian, dan merasa perlu istirahat. Tanda pertama ini, membantu Anda menempatkan perasaan pada pasangan dalam perspektif yang tepat. Misalnya jika membutuhkan waktu solo trip, maka lakukanlah. Buatlah kesepakatan dengan pasangan untuk hibernasi.

tanda terlalu banyak habiskan waktu bersama pasangan yang memengaruhi kualitas hubungan
Ilustrasi tanda terlalu banyak habiskan waktu bersama pasangan yang pengaruhi kualitas hubungan (Freepik/stefamerpik)

2. Mudah marah

Jika Anda merasa frustasi, cemas, atau gelisah, mungkin cindering menyalahkan pasangan karena ia adalah ‘target’ terdekat. Tetapi banyak faktor lain, seperti dipengaruhi kondisi hormonal atau emosional dari perasaan yang mudah tersinggung dan mungkin taka da hubungannya dengna pasangan Anda.

Meskipun begitu, marah adalah benteng pertahanan yang normal. Hanya saja, Anda perlu mengelola dalam mengekspresikannya. Jangan sampai memperkeruh situasi dan membuat pasangan Anda tersinggung. Maka istirahatlah sejenak dengan berdoa, bersantai, atau berolahraga untuk mendapatkan kejernihan mental.

3. Ingin bersosialisasi tanpa pasangan

Banyak orang ingin memperluas networking, menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga, berhubungan kembali dengan teman lama, atau berkegiatan sosial dengan teman baru. Tetapi keinginan untuk melakukan perjalanan sendirian, mengindikasikan bahwa Anda membutuhkan ruang dari pasangan.

Penting diingat, ingin menghabiskan waktu sendirian belum tentu merupakan red flag relasional. Kuncinya adalah periksa apakah keinginan menghabiskan waktu istirahat merupakan cerminan dari berkurangnya kualitas hubungan. Terang Patrick, pasangan yang sehat adalah pasangan yang setiap orang menikmati ruang untuk mengekspresikan individualitas mereka namun mencintai dan menghargai waktu mereka bersama. Jadi jika Anda terlalu banyak menghabiskan waktu bersama pasangan, sebaiknya luangkan waktu untuk mengidentifikasinya.