JAKARTA - Film Onde Mande produksi Visinema akan tayang dalam waktu dekat. Sesuai judulnya yang sudah menjadi tagline bagi suku Minangkabau, film garapan sutradara Paul Fauzan Agusta mengangkat kehidupan masyarakat di sebuah desa di tepi Danau Maninjau dan menampilkan banyak kebudayaan Minang beserta keindahan alam di sana.
Paul mengatakan bahwa Onde Mande merupakan persembahan bagi sang ayah. Adapun, Desa Sigiran dipilih sebagai lokasi syuting karena desa di tepi Danau Maninjau tersebut merupakan kampung halaman ayahnya.
“Film ini saya persembahkan untuk ayah saya yang selalu nanya kapan saya bikin film yang bisa beliau tonton. Sebagai orang Minang, saya juga mau sekalian mempersembahkan film ini untuk masyarakat di sana, Desa Sigiran, kampung halaman ayah saya,” kata Paul Fauzan Agusta saat konferensi pers di Senayan Park, Jakarta Pusat pada Selasa, 13 Juni.
Untuk menghadirkan karya yang otentik, tim keproduksian juga tak ingin setengah-setengah dalam menampilkan kebudayaan Minang. Film ini menggunakan bahasa Minang sebagai bahasa pengantarnya.
“Saya optimis bisa diterima masyarakat luas, sekalipun kita menggunakan 90 persen bahasa Minang, tapi ada subtitle Indonesia-nya. Jadi, yang bukan orang Minang juga bisa menikmati,” kata Cristian Imanuell selaku produser.
Mengenai penggunaan bahasa Minang, Jajang C. Noer sebagai salah satu pemeran mengakui Onde Mande sebagai salah satu film tersulit yang pernah ia mainkan. Meski berdarah Minang, ia mengaku tak fasih berbicara dengan bahasa ibunya itu.
“Kenapa saya mau bermain di sini, karena saya kenal Paul dari dia umur 4 tahun. Jadi saya nggak bisa nolak, walaupun pas dapat skenario saya sadar kalau perannya susah sekali. Setengah mati saya menghafalkan dialog bahasa Minang,” kata Jajang.
Sementara itu, Emir Mahira yang juga turut membintangi Onde Mande mengaku melihat dirinya sendiri saat memerankan Anwar. Ia menyebut ada kemiripan antara dirinya dengan karakter yang dimainkan.
“Anwar sengat dekat dengan aku secara personal. Anwar dan aku punya journey masing-masing, dan kita menemukan identitas kita sendiri ketika kita kembali ke rumah,” ujar Emir.
Selain Jajang C. Noer dan Emir Mahira, film ini juga dibintangi aktor dan aktris kenamaan lainnya, seperti Shenina Cinnamon, Ajil Ditto, Shahabi Sakri dan Jose Rizal Manua.
Film ini berkisah mengenai masyarakat di sebuah desa di tepi Danau Maninjau yang bersekongkol untuk bisa mendapat hadiah sayembara senilai Rp2 Miliar, setelah salah satu warga yang memenangi sayembara tersebut meninggal dunia sebelum berhasil menerima hadiah.
BACA JUGA:
Lewat berbagai cara, warga desa: Ni Ta (Jajang C Noer), Da Am (Jose Rizal Manua), Si Mar (Shenina Cinnamon) dan lainnya berusaha meyakinkan pemberi hadiah sayembara bahwa Angku Wan sebagai penerima hadiah masih hidup. Bukan karena keserakahan, hadiah tersebut akan digunakan untuk tujuan yang mulia, yaitu membangun desa demi kesejahteraan bersama seperti pesan terakhir Angku Wan.
Namun, rencana-rencana yang disusun warga desa mengundang pro dan kontra. Keadaan pun semakin runyam tatkala Anwar (Emir Mahira) selaku perwakilan pemberi hadiah sayembara datang ke desa secara tiba-tiba untuk memvalidasi pemenang.
Sebagai informasi, film Onde Mande akan tayang perdana di bioskop dan dinikmati pecinta film seluruh Indonesia pada 22 Juni mendatang.