YOGYAKARTA – Membalas kemarahan dengan frekuensi emosi yang serupa, tidak akan menyelesaikan persoalan justru akan membuat suasana semakin membara. Kemarahan, diketahui banyak orang sebagai perusak harmonisnya hubungan. Tetapi tidak ada seorang pun yang tidak pernah merasakan emosi negatif bukan? Jadi, bagaimana bersikap atau merespons apabila partner Anda marah? Mengatasi orang marah, perlu keterampilan tertentu. Berikut strategi efektif untuk menghadapi pasangan yang sedang marah.
1. Netralkan emosi
Saat Anda mencoba menghadapi orang marah, mungkin mereka akan sangat defensif dan tidak kooperatif. Tidak bijaksana jika menanggapi kemarahan dengan marah. Lebih baik membiarkan pasangan Anda marahnya mereda terlebih dahulu. Ambillah mode tenang, karena semakin tenang Anda akan semakin cepat kemarahan pasangan Anda mereda.
2. Bersikap tegas dan hormat
Bertindak asertif adalah cara memposisikan diri sehingga dapat mengungkapkan keinginan secara langsung dan penuh hormat sambil mempertimbangkan perasaan serta keinginan pasangan Anda juga. Ketika Anda bertindak tegas dengan penuh hormat, percaya, diri, dan terbuka, maka Anda telah bersikap asertif. Dengan begitu Anda bisa membuat pasangan berdaya dalam mengambil tanggung jawab mereka.
3. Berkomunikasi secara konstruktif
Kritik memang diperlukan, tetapi tidak semua kritik bersifat konstruktif. Orang yang marah mungkin merasa kecewa dan diabaikan. Untuk menghindari ini, sebaiknya jadilah pendengar yang aktif sampai pasangan merasa didengarkan dan dipahami. Cobalah untuk memahami kebutuhan terdalam mereka. Selain juga validasi apa yang pasangan Anda komunikasikan. Ini bukan berarti Anda setuju sepenuhnya, tetapi penting mengenali perspektif pasangan Anda tanpa asumsi, memberi penilaian yang jernih, tenang, dan penuh kasih.
4. Latih kesabaran dan kasih sayang
Di bawah kemarahan biasanya lebih rentan, seperti diliputi rasa takut, kesedihan, rasa sakit, atau mungkin egois. Kemarahan berfungsi sebagai perlindungan diri, dilansir GoodTherapy, Senin, 29 Mei. Namun kalau marah terus menerus, dapat menguras energi dan menyakiti orang terdekat. Inilah mengapa penting berwelas asih terhadap pasangan Anda ketika mereka marah.
Hadapi dengan sabar, karena kesabaran penangkal kemarahan. Ini memerlukan kebijaksanaan dan tentang rasa tenang, tak berbicara atau mengundang reaksi. Kesabaran dan kasih sayang adalah dasar dari energi positif dan menguatkan kerja sama di antara orang-orang.
5. Selektif dalam ‘memilih pertempuran’
Pilih pertempuranmu, adalah istilah dalam militer yang relevan dengan situasi dalam hubungan. Karena setiap orang memiliki harapan, ekspektasi, dan preferensi masing-masing, maka seseorang perlu selektif untuk bernegosiasi dalam merealisasikannya. Hubungan juga ‘medan perang’, Anda dapat menemukan banyak topik yang bisa diperdebatkan dengan pasangan Anda. Tetapi penting untuk selektif agar hubungan terbangun secara positif dan konstruktif.
6. Merenungkan tindakan dan pahami pemicunya
Merenung bukan aktivitas buang-buang waktu. Tetapi merupakan tahap dalam mengevaluasi tindakan. Apabila tindakan terlalu reaktif, Anda dan pasangan perlu sama-sama memahami pemicunya. Pahami pula jika salah satu dari Anda marah dan segera menemukan pereda. Karena semakin sadar Anda, mungkin menjadi kurang reaktif dan lebih konstruktif. Hasilnya, mungkin akan sejahtera bagi Anda dan pasangan.
7. Menyadari bahwa marah bisa mengganggu kondisi kognitif
Pikiran yang jernih didapat dalam kondisi tenang, tidak dalam kemarahan. Pahamilah, saat kondisi emosional pasangan Anda sedang terbebani, kondisi kognitifnya mungkin terganggu. Tak ada gunanya menangani masalah Anda selama kemarahan mendominasi. Jadi, berikan waktu untuk pasangan sampai marahnya reda. Baru Anda bisa membuka obrolan yang rasional. Dengarkankan dan pahami, selain juga luangkan waktu untuk menenangkan diri.
BACA JUGA:
Selain ketujuh strategi meredakan kemarahan pasangan di atas, penting untuk menunjukkan bahwa Anda memengaruhi pasangan dalam menciptakan lingkngan positif. Artinya, Anda perlu mengontrol diri, perlakukan pasangan dengan manis, dan memahami perasaan Anda sendiri untuk mendapatkan hasil yang produktif.