YOGYAKARTA – Sifilis masih jadi momok yang harus dihindari. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit seksual yang menular sehingga patut untuk diwaspadai. Untuk membantu mengantisipasi tertular penyakit ini ketahui dulu apa itu sifilis.
Apa Itu Sifilis
Dalam AI Care dijelaskan bahwa sifilis adalah penyakit menular seksual. Penyebab sifilis adalah infeksi bakteri bernama treponema pallidum yang ditularkan lewat kontak seksual tanpa pengaman kondom. Bakteri ini akan masuk ke inang lain lewat luka luar, termasuk luka lecet di kulit atau selaput lendir.
Patut diketahui pula bahwa penyakit yang juga dikenal dengan Raja Singa ini mampu menyebar lewat kontak langsung dengan lesi aktif misalnya ketika berciuman dengan pasien sifilis. Namun sifilis tak bisa ditulaskan lewat udara karena bakteri tersebut tidak mampu bertahan lama di udara bebas termasuk tidak mampu ditularkan lewat toilet, kolam renang, kamar mandi, alat makan, pakaian, handuk, dan sebagainya.
Penularan sifilis sendiri bisa terjadi antara ibu ke bayi dalam kehamilan atau proses persalinan. Mengutip situs Kementerian Kesehatan, sifilis yang termasuk infeksi menular seksual (IMS) ini berpotensi menyerang orang yang melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang ganti-ganti, para pekerja seks komersial, golongan yang memakai jarum suntik bekas, dan penggemar tato dengan proses dan alat yang kurang aman.
BACA JUGA:
Tanda dan Gejala Sifilis
Tanda dan gejala sifilis berbeda-beda, didasarkan pada beberapa tahap. Artinya setiap tahap memiliki gejala yang berbeda yakni sebagai berikut.
- Sifilis Primer
Tahap pertama adalah sifilis primer yang ditandai dengan munculnya luka di area alat kelamin, dubur, bibir dan maupun mulut. Biasanya muncul pula pembengkakan kelenjar getah bening di area selangkangan yang menadakan bahwa imun sedang melawan infeksi penyakit.
Gejala ini akan muncul 10 hingga 90 hari setelah seseorang terinfeksi bakteri treponema pallidum.
Tahap ini jadi kunci apakah infeksi bakteri makin parah atau tidak. Jika penanganan tepat, pemulihan memakan waktu 3 hingga 6 minggu. Namun, jika tak ada tindakan medis maka pasien akan berada di tahap selanjutnya yakni sifilis sekunder.
- Sifilis Sekunder
Di tahap ini luka di kelamin, dubur, bibir atau mulut memang terlihat hilang, namun berganti dengan gejala sifilis lain yang berupa ruam di beberapa bagian tubuh misalnya telapak tangan atau kaki. Selain itu gejala yang akan dirasakan adalah sebagai berikut.
- Flu, demam, dan sakit kepala
- Nyeri di beberapa sendi
- Lelah terus menerus meski cukup tidur
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Mengalami kerontokan rambut
- Berat badan turun tanpa sebab
- Sifilis Laten
Pasien sifilis tak terlihat mengalami gejala klinis, akan tetapi 1 tahun pertama tahap ini penderita berpotensi besar menularkan penyakitnya. Namun di tahun kedua tidak terjadi penulara namun bakteri masih bersarang di tubuh. Tahap sifilis laten bisa berkembang menjadi tahap sifilis tersier jika tak ditangani dokter.
- Sifilis Tersier
Tahap ini muncul 10 hingga 30 tahun pasca infeksi primer dan menjadi tahap yang paling berbahaya bagi pasien. Gejala yang muncul adalah berupa gumma atau tumor kecil di bagian tubuh. Penyakit juga akan berdampak buruk dengan organ penting seperti jantung, otak, mata, hati, atau pembuluh darah. Pasien sifilis di tahap ini sangat rentan terserang penyakit jantung atau stroke.
Selain terkait apa itu sifilis, kunjungi VOI.ID untuk informasi menarik lainnya.