Bagikan:

JAKARTA - Operasional Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) molor dari yang awalnya direncanakan pada bulan Juni, diundur menjadi Agustsus 2023.

Alasannya karena pemerintah ingin menjadikannya sebagai kado HUT ke-78 RI.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmojo menjelaskan bahwa operasional kereta cepat bukan molor.

Kata dia, moda transportasi tersebut secara teknis sudah beroperasi pada bulun Juni. Namun, baru benar-benar beroperasi di Agustus.

“Bukan mundur. Kita Juni sudah full operation secara teknis. Cuma kan kita biar untuk kado ulang tahun 17-an, dan digabung sama LRT supaya langsung nyambung nanti,” katanya kepada wartawan ditulis Selasa, 4 April.

Terkait dengan penarikan utang 550 juta dolar AS ke China Development Bank (CDB), Tiko sapaan akrab Kartika mengaku belum dilakukan.

Dikatakan Tiko, Tim Menteri Koodinator Bidang Kemaritiman dan Investasi akan terbang ke China untuk negosiasi bunga utang.

“Utang (CDB) belum, belum. Kita minggu ini Tim Pak Luhut dan Dirut KAI, Ditut KCIC kan ke China untuk negosiasi final mengenai pricing. Belum selesai, interest suku bunga. Kita lagi nawar 2 persen tapi belum tahu dapat besapa,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mengajukan pinjaman sebesar 550 juta dolar AS atau setara dengan Rp8,3 triliun (asumsi kurs Rp15.235 per dolar) ke China Depelovment Bank (CDB).

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa pinjaman ini akan digunakan untuk menambal pembengkakan biaya atau cost overrun proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).

Seperti diketahui, pemerintah Indonesia-China sudah sepakat mengenai besaran nilai pembengkakan biaya proyek KCJB sebesar 1,2 miliar dolar atau sekitar Rp18,2 triliun.

“Nah nanti porsi loan yang kita butuhkan sekitar 550 juta dolar pinjamannya sedang kita ajukan ke CDB,” katanya di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 13 Februari.