JAKARTA - Anggota Komisi V DPR Syarief Abdullah Alkadrie meminta agar kereta reguler atau Argo Parahyangan rute Jakarta-Bandung jangan sampai ditiadakan, seiring dengan pengoperasian Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Hal tersebut disampaikan Syarief dalam tinjauannya ke Stasiun Kereta Api Bandung dalam rangka pengecekan sarana dan prasarana penunjang KCJB yang akan mulai dioperasikan pada pertengahan 2023.
Pasalnya, kata Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ini, kedua kereta tersebut memiliki segmen yang berbeda.
“Kita tahu kereta cepat dengan kereta reguler (Argo Parahyangan) ini memiliki segmen yang berbeda, baik dari sisi harga dan sebagainya. DPR minta dengan tegas agar Kementerian Perhubungan tidak menghentikan kereta reguler apabila kereta cepat telah dioperasikan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat, 10 Februari.
Syarief menilai kereta reguler diperuntukkan untuk masyarakat yang lebih mempertimbangkan tarif, sedangkan kereta cepat memang ditujukan untuk masyarakat yang lebih mempertimbangkan waktu tempuh.
“Dengan tidak dihentikannya kereta reguler paling tidak juga akan memperkecil kepadatan lalu lintas terutama jalan raya. Karena ketika nanti kereta api reguler itu ditutup, otomatis masyarakat dengan segmen menengah kebawah akan beralih kepada angkutan darat seperti bus, travel dan sebagainya,” tuturnya.
Syarief menilai justru semakin banyak opsi angkutan akan semakin baik, karena masyarakat semakin banyak pilihan moda transportasi.
“Saya minta sejalan dengan pengoperasian KCJB, kereta reguler juga tetap beroperasi,” katanya.
Syarief mengatakan Komisi V DPR berharap Kementerian Perhubungan dapat mengambil keputusan yang berkeadilan dengan menimbang kebutuhan seluruh lapisan masyarakat sehingga tidak tumbuh asumsi yang mengatakan bahwa rakyat dipaksa untuk beralih ke kerta cepat.
“Karena moda transportasi memang disediakan beragam alternatif sehingga masyarakat dapat memilih moda yang sesuai dengan kebutuhannya,” tutupnya.
BACA JUGA:
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah terus mempercepat pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
Proyek tersebut ditargetkan akan beroperasi pada Juni 2023. Meksipun sebenarnya molor dari target awal yakni akhir 2021.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku optimistis pembangunan proyek kereta cepat akan segera rampung. Sehingga operasional dapat dilakukan sesuai target di Juni 2023.
“Insyaallah, sekarang juga progresnya sudah 84 persen,” ujar Budi kepada wartawan di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, ditulis Kamis, 19 Januari.