Bagikan:

JAKARTA - Komisi V DPR mendorong PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) dibantu aparat penegak hukum untuk memperketat keamanan di sepanjang jalur rel Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) menyusul adanya pencurian kabel tembaga, baut, dan penambat rel.

Pencurian tersebut terjadi di wilayah Desa Parungmulya, Kecamatan Ciampel, Karawang, Jawa Barat. Kepolisian sudah menangkap 6 orang pelaku yang diduga menjadi komplotan kasus pencurian baut dan kabel tembaga proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Kalau baut kereta itu dicuri, efeknya akan menimbulkan kecelakaan. Ini memang butuh pengamanan total dan perhatian," kata Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras, Jumat 9 Juni.

Komisi V akan meminta penjelasan langsung dari PT KCIC. Iwan juga menyoroti sistem kerja di lapangan PT KCIC lantaran aksi pencurian itu ternyata dilakukan oleh sekuriti proyek KCJB.

"Kami ingin tahu, bagaimana pengamanan di sana. Perekrutan pekerjanya seperti apa. Harus jelas. Jangan sampai kejadian ini terulang, karena efeknya sangat besar bagi masyarakat," lanjutnya.

Iwan menyebut, baut dan kabel tembaga rel kereta cepat memang memiliki nilai apabila dijual. Meski begitu, ia mengingatkan bahwa harga tersebut tidak sepadan dengan efek kecelakaan yang akan ditimbulkan.

“Saya berharap semua dapat menyadari bahwasanya pencurian baut yang mungkin dianggap hanya sebuah hal kecil tapi bisa sangat membahayakan keselamatan dan nyawa orang lain. Ini masalah yang cukup serius,” ucap Iwan.

Legislator dari Dapil Sulawesi Selatan II ini meminta polisi memberi hukuman yang setimpal bagi para pelaku. Hukuman yang cukup berat akan menimbulkan efek jera pada kasus pencurian baut dan kabel tembaga kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Jadi ini betul-betul harus mendapatkan perhatian, harus betul-betul diberi sanksi yang sangat tegas sesuai dengan peraturan perundang-undangan,” tegasnya.

PT KCIC diketahui akan menjalankan target operasi komersial pada 18 Agustus 2023 mendatang. Komisi V DPR mendorong agar pihak operator KCJB memperbanyak sosialisasi kepada masyarakat agar tidak masuk ke area rel kereta cepat.

"Perbanyak sosialisasi tentang bahaya bagi masyarakat bila masuk perlintasan kereta cepat. Tekankan kepada masyarakat untuk tidak berada di jalur rel, baik saat kereta sedang beroperasi maupun saat jalur rel tampak sepi," urai Iwan.

Komisi V pun mendorong Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meningkatkan pengawasan pada proyek kereta cepat ini. Apalagi, disampaikan Iwan, KCJB merupakan satu dari 29 Proyek Strategis Nasional (PSN) di sektor transportasi yang ditargetkan Pemerintah rampung hingga 2024.

“Kita masih punya pekerjaan besar untuk meningkatkan infrastruktur transportasi. Baik bandara, pelabuhan hingga kereta api. Seharusnya permasalahan seperti pencurian baut ini bisa diantisipasi,” sebutnya.

Iwan lantas mengajak seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga keamanan dan keselamatan di sekitar jalur rel kereta cepat Jakarta-Bandung. Tak hanya itu, ia juga meminta dukungan masyarakat terhadap pembangunan infrastruktur transportasi demi pembangunan negara.

"Kami di DPR mengimbau masyarakat supaya secara bersama-sama ikut mengawasi prasarana yang disiapkan oleh Pemerintah agar tetap bisa berjalan sebagaimana mestinya," ujarnya.

“Mari kita bersama mendukung kemajuan infrastruktur demi modernisasi transportasi nasional, khususnya transportasi massal dan infrastruktur pendukungnya. Tentunya ini akan berdampak positif untuk rakyat dan perekonomian nasional,” tutup Iwan.