JAKARTA - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil angkat bicara mengenai isu Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang akan berdampak pada berhentinya layanan kereta api (KA) Argo Parahyangan.
Kata dia, keduanya sama-sama berorientasi mengangkut penumpang dari Jakarta ke Bandung.
Meski begitu, pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan Pemprov Jabar akan mengedepankan Kereta Cepat.
Hal ini karena, KCJB dapat melayani masyarakat dengan lebih cepat ketimbang Argo Parahyangan.
"Tapi poinnya (perlu) dipahami bahwa itukan dua urusan yang sama, mengangkut penumpang Jakarta-Bandung. Jadi ada dua pilihan, tentu kan kita dahulukan proyek baru yang memang lebih melayani masyarakat dengan lebih cepat," katanya kepada wartawan ditemui di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Selasa, 20 Desember.
Namun, kata Emil, apapun keputusan nanti semua harus dievaluasi plus minusnya dari segala kemungkinannya.
Ia juga meminta agar jangan terlalu banyak perdebatan di tengah masyarakat sebelum benar-benar ada keputusan yang resmi.
"Jadi, semua keputusan-keputusan ini, akan dievaluasi plus-minus-nya. Jangan dikritisi dulu sekarang, karena kan belum dilakukan," ujarnya.
Emil mengatakan, jika ternyata argumen yang mendasari keputusan yang diambil ternyata salah, bisa dilakukan revisi ke depannya.
Termasuk jika keputusan yang diambil adalah menyetop Argo Parahyangan atau menggantinya menjadi kereta angkutan barang.
"Nanti setelah dilakukan kalau ternyata argumennya tidak terbukti, atau memang keliru kan tinggal direvisi ulang," tuturnya.
Bantah Hapus KA Argo Parahyangan
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perkeretaapian telah membantah bakal menghapus kereta jarak jauh KA Argo Parahyangan ketika Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) resmi beroperasi.
Plt Dirjen Perkeretaapian Risal Wasal menegaskan bahwa pihaknya belum merencanakan penghapusan KA Argo Parahyangan. Alasannya, karena jalur yang dilewati pun berbeda dengan KCJB.
"Enggak ada, pemerintah kami belum merencanakan dalam waktu dekat menyetop Argo Parahyangan, belum karena kan jalurnya beda loh," katanya ditemui di Kementerian Perhubungan, Senin, 12 Desember.
Risal menjelaskan, KA Argo Parahyangan melewati beberapa daerah, bahkan kawasan pariwisata. Sementara KCJB hanya berhenti di empat titik.
"Parahyangan itu berhenti di beberapa titik. Sementara Kereta Cepat hanya berenti di empat titik, Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar. Sementara Argo Parahyangan memasuki banyak daerah berbeda, bahkan ada daerah wisata," ucapnya.
BACA JUGA:
Karena itu, kata Risal, Kemenhub belum berencana untuk menghapus pengoperasian KA Argo Parahyangan.
Ia pun mengatakan akan melihat bagaimana KA Argo Parahyangan dan KCJB berjalan bersama.
"Ini beda, pangsa pasarnya beda, jalurnya beda, sasarannya beda. Kita enggak usah tebak-tebak kami kaji dulu, kita lihat kondisinya. Yang penting jalan dulu itu Parahyangan, jalan dulu itu Kereta Cepat, kita lihat pangsa pasar masing-masing," jelasnya.