Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah tengah mengebut penyelesaian proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Sebab, KCJB ditargetkan bakal beroperasi pada Juni 2023. Belakangan, muncul kabar KA Argo Parahyangan bakal dihentikan ketika KCJB resmi beroperasi.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir buka suara mengenai kabar penghentian Kereta Api (KA) Argo Parahyangan. Kata dia, penghentian akan bergantung pada kebijakan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan.

"Saya rasa itu kembali yang namanya kebijakan soal kereta dan lain-lain itu kan ada di Pak Menhub (Budi Karya Sumadi)," katanya kepada wartawan, ditulis Selasa, 6 Desember.

Alih-alih dihentikan, Erick justru mengusulkan mengubah KA Argo Parahyangan menjadi kereta barang atau kargo. Sementara untuk penumpang, menurut dia, bisa menggunakan kereta cepat.

"Yang namanya kereta kan bisa juga jadi kereta barang. Karena Indonesia ini enggak punya yang namanya kereta barang. Nah untuk penumpangnya bisa juga dengan kereta cepat," ucapnya.

Integrasi moda

Di samping itu, Erick mengatakan Kementerian BUMN bersama dengan Kementerian Perhubungan mendorong adanya integrasi moda transportasi antara Jawa Barat dan DKI Jakarta.

"Yang ingin Pak Menhub dorong bersama kami ialah sinkronisasi dari seluruh ekosistem di Jawa Barat," ucapnya.

Lebih lanjut, Erick pun menyinggung pentingnya sinkronisasi kebijakan. Kata dia, selama ini masing-masing kementerian mengambil kebijakan sendiri-sendiri. Akibatnya, program yang berjalan tidak bisa disinkronisasikan.

"Karena gini, kita sering sekali kebiasaan memgambil kebijakan sendiri-sendiri-sendiri gitu. Itu yang sering saya tekankan beberapa kali bahwa hasil sinkronisasi kami dengan kementerian perhubungan kan salah satunya itu Bandara Kertajati dijadikan airport untuk kargo," katanya.