Sejarah KA Parahyangan yang Sudah Pensiun Sejak 2010
Sejarah KA Parahyangan (Wikimedia)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Pemerintah diinfokan bakal menyetop operasi Kereta Api Argo Parahyangan di kala Kereta Cepat Jakarta-Bandung KCJB sah beroperasi. Meskipun belum final dan masih dalam pembahasan, KA Argo Parahyangan yang adalah ‘titisan’ dari KA Parahyangan yang melegenda ini mempunyai kenangan di hati para penggunanya. Lulu seperti apa sejarah KA Parahyangan?

Berdasarkan sejarahnya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) di kala masih bernama Perusahaan Nasional Kereta Api (PNKA) meluncurkan sebuah kereta yang melayani rute perjalanan Jakarta-Bandung, pada 31 Juli 1971. Kereta itu dinamakan Parahijangan atau Parahyangan, yang mempunyai makna sebagai daerah tinggal para dewa.

Menginfokannya dari beberapa sumber, KA Parahyangan dapat mencapai Jakarta-Bandung dalam waktu sekitar 2,5 jam. Eksistensi kereta ini berkelas K2 atau bisnis ini ditarik lokomotif favorit yang dimiliki Indonesia, yaitu BB301.

Eksistensi kereta ini dinilai memberi banyak manfaat bagi masyarakat. Moda transportasi ini cukup dipercaya, sebab adalah moda tercepat pada masa lalu yang mengaitkan kota Bandung dengan Ibu Kota Jakarta. Menjelang akhir tahun 70-an ragam gerbong K1 atau eksekutif mulai digabungkan dengan rangkaian KA Parahyangan dan mulai rutin dibawa di era 80-an.

Sejarah KA Parahyangan

KA Parahyangan

Menjelang era 90-an, KA Parahyangan menempuh puncak kejayaannya. Transisi dari Perusahaan Jawatan Kereta Api bahkan dijalankan menuju Perumka. Peralihan ini ditandai adanya penyesuaian warna kereta yang baru, seperti biru tua-biru muda untuk kereta eksekutif, biru tua-hijau untuk kereta bisnis, dan biru tua keseluruhan untuk gerbong bagasi atau pembangkit. Sementara warna lokomotif berubah dari krem hijau jadi merah.

KA Parahyangan tampil lebih mempesona dengan fasilitas TV. Tidak (cuma) itu, penyempurnaan dari KA Parahyangan bahkan terus dijalankan, terlebih dalam hal waktu tempuh dan layanan penumpang.

Hingga pada 31 Juli 1995, Perumka meluncurkan KA Argo Gede sebagai hadiah ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke-50. Karenanya, operasional KA Parahyangan bahkan menerima pesaing baru yang lebih pesat mencapai Jakarta-Bandung dalam 2 jam–serta layanan yang lebih eksklusif.

Eksistensi KA Argo Gede dengan sejumlah kelebihannya tentu berdampak pada jumlah penumpang KA Parahyangan. Meskipun demikian KA Parahyangan masih diminati dan belum kehilangan pamornya. 

Pada 1998, malahan KA Parahyangan pernah menempuh 39 perjalanan, termasuk perjalanan fakultatif ataupun yang cuma berjalan pada musim libur. Melainkan demikian, penurunan okupansi penumpang bahkan tidak terhindarkan, pada 2005, KA Parahyangan bahkan mulai beroperasi dengan membawa dua kereta kelas eksekutif dan tiga kereta kelas bisnis dalam satu rangkaian.

Penghentian Parahyangan

Tak hanya kompetisi dengan KA Argo Gede, penyebab menurunnya jumlah penumpang KA Parahyangan dikarenakan mulai disahkannya jalan Tol Cipularang yang mempercepat perjalanan kendaraan beroda. Dalam keadaan normal, perjalanan Jakarta-Bandung lewat tol dapat dicapai cuma dalam waktu kurang dari 2 jam saja.

Walhasil, pada 27 April 2010, KA Parahyangan bahkan sah dipensiunkan, lantaran PT KAI pada waktu itu tidak mampu lagi menanggung muatan kerugian yang cukup besar. Sementara, KA Argo Gede konsisten dipertahankan sebab tingkat okupansi dan kenyamanan yang masih lebih bagus dari KA Parahyangan. Sejumlah perubahan mulai dijalankan, mulai dari mengubah jadwal untuk berikutnya dimasukkan ke dalam slot KA Parahyangan. Tidak cuma itu, PT KAI pun berkeinginan menambah layanan kereta bisnis (K2) sebanyak 1-2 kereta di KA Argo Gede.

Tidak sedikit masyarakat yang menyatakan kesedihannya. Sebagian rencana pertemuan bahkan diadakan oleh stakeholder sampai tercapailah titik temu untuk melebur KA Parahyangan dan KA Argo Gede menjadi KA Argo Parahyangan.

Bagi penumpang Argo Gede, mereka tetap dapat merasakan kenyamanan yang selama ini telah mereka nikmati dengan layanan eksekutif argo. Sementara untuk penumpang Parahyangan, mereka tetap dapat merasakan layanan murah dalam bentuk kereta bisnis (K2). Seperti umum  dirasakan saat KA Parahyangan masih ada, itu semua terakomodasi dalam satu rangkaian.

Layanan ini terus bertahan sampai hari ini, malahan hingga kereta bisnis bahkan mendapatkan fasilitas pendingin ruangan. Dengan kisah panjang, KA Parahyangan menjadi salah satu kereta legendaris dalam sejarah PT KAI dan pernah melayani masyarakat Indonesia, terutama dalam hal transportasi antara kota Bandung dan Jakarta.

Jadi setelah mengetahui sejarah KA Parahyangan , simak berita menarik lainnya di VOI, saatnya merevolusi pemberitaan!