Bagikan:

JAKARTA - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan aksesibilitas, konektivitas, dan integrasi antarmoda di Stasiun Halim, Jakarta Timur.

Kolaborasi itu dilakukan baik dengan Pemprov DKI Jakarta, instansi pemerintah lainnya, BUMN maupun pihak swasta.

General Manager Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry melalui keterangannya, Sabtu 25 Maret, mengatakan aksesibilitas menuju dan dari kawasan Stasiun Halim merupakan aspek dasar datangnya penumpang dan pengunjung.

"Kawasan Stasiun Halim merupakan kawasan komersial multi-use yang tidak saja menunjang kebutuhan penumpang KCJB (Kereta Cepat Jakarta-Bandung) tetapi mengakomodir berbagai urban life style sehingga kawasan ini juga merupakan melting pot bagi urban life, kata Rahadian, dilansir dari Antara.

Ia mengatakan aspek lain yang juga penting dalam kultur urban rapid transit ialah konektivitas ke berbagai rute tujuan maupun integrasi ke berbagai moda lanjutan.

"Semuanya kami usahakan dengan pertimbangan yang matang dan kenyamanan yang prima. Segala kemudahan dan kenyamanan kawasan transit modern ini merupakan pelayanan prima KCIC bagi para pengunjung Stasiun Halim maupun penumpang KCJB," tuturnya.

Stasiun KCJB Halim, kata dia, akan terkoneksi langsung dengan LRT Jabodebek, BRT, non-BRT, dan shuttle via jalan raya ke CBD DI Panjaitan dan via tol Cikampek.

"Hadirnya berbagai alternatif akses tersebut akan semakin mempermudah masyarakat yang ingin bepergian menggunakan KCJB," ujar Rahadian.

Ia mengungkapkan Stasiun KCJB dan Stasiun LRT terhubung melalui skybridge yang nyaman dengan penyejuk ruangan dan dilengkapi deretan gerai ritel untuk melengkapi kebutuhan penumpang.

"Integrasi dengan LRT Jabodebek tersebut memudahkan penumpang KCJB untuk melanjutkan perjalanan last mile-nya menuju Bekasi atau pun menyusuri CBD Kuningan Rasuna Said hingga ke Dukuh Atas Sudirman," katanya.

Menurut dia, tidak saja integrasi dan kenyamanan fisik, namun juga jadwal KCJB yang hingga 20 menit sekali akan dipadukan dengan jadwal LRT Jabodebek yang akan hadir tiap 6 menit sekali.

Penjadwalan yang baik antar kedua moda tersebut menjanjikan time management yang reliable dan predictable sebagai ciri khas mobilitas kaum urban modern.

Selain itu, lanjut dia, Stasiun Halim nantinya juga akan terkoneksi dengan BRT TransJakarta dan bus shuttle regular menuju Bandara Halim Perdanakusuma maupun Bandara Soekarno-Hatta. Hadirnya BRT, non-BRT dan shuttle di Stasiun Halim menambah alternatif moda transit ke berbagai titik yang belum dilayani LRT Jabodebek.

Kendaraan umum maupun pribadi juga nantinya akan masuk ke Stasiun Halim melalui perpanjangan Jalan DI Panjaitan yang sebelumnya merupakan jalan buntu.

"KCIC berterima kasih kepada Pemprov DKI, Kemenhan, Perum PPD, dan seluruh stakeholder lainnya atas dukungannya dalam menghadirkan jalan menuju stasiun yang mudah dilalui masyarakat.

Akses jalan lainnya nantinya juga akan tersedia pada pintu keluar tol KM 1+850 Tol Jakarta-Cikampek. Pembangunan pintu keluar tol tersebut saat ini sedang dilakukan oleh Kementerian PUPR, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), dan Jasa Marga.

KCIC bersama seluruh stakeholders akan terus berinovasi dalam memberi kemudahan dan layanan KCJB baik di dalam kereta maupun di kawasan stasiun.

"Kami yakin, hadirnya berbagai moda transportasi yang terintegrasi akan membuat KCJB semakin diminati oleh masyarakat," kata Rahadian.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bersama Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Kamis 23 Maret meninjau proyek pembangunan Stasiun Halim.

Menhub menyebut progres pembangunan Stasiun Halim sudah mendekati 90 persen.

Ia pun mengapresiasi peran dari Pemprov DKI Jakarta yang secara intensif mendukung terwujudnya integrasi angkutan massal di Stasiun Halim.

Koordinasi antara PT KCIC, LRT Jabodetabek, Pemprov DKI Jakarta, dan pihak terkait lainnya sangat penting untuk terus dilakukan.

"Tidak mungkin angkutan massal dapat berjalan dengan baik tanpa dukungan dari pemerintah daerah dan koordinasi intensif antar pemangku kepentingan," ujar Menhub.