Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) buka suara terkait maraknya informasi di media sosial yang menyerukan penarikan dana nasabah di bank BUMN.

Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq meminta nasabah untuk tidak khawatir atas pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

"Kami ingin menegaskan bahwa kondisi keuangan dan fundamental bisnis Bank Mandiri berada dalam keadaan yang solid dan aman. Oleh karena itu, nasabah serta pemangku kepentingan tidak perlu merasa khawatir," ujarnya, Sabtu, 22 Februari.

Asal tahu saja, sebelumnya muncul ajakan menarik dana. simpanan di bank-bank himbara yang bergabung dalam Danantara. Ashidiq memastikan dana nasabah tetap aman dan tidak terkait dengan kegiatan investasi yang dilakukan oleh BPI Danantara.

"Sebagai lembaga jasa keuangan, Bank Mandiri berkomitmen untuk menjalankan operasional bisnis berdasarkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang diawasi ketat oleh regulator yaitu Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan merupakan peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), serta menerapkan praktik perbankan terbaik yang berorientasi pada perlindungan kepentingan nasabah dan stabilitas sistem keuangan nasional," terang dia.

Di sisi lain, Bank Mandiri juga mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) secara bank-only yang solid, didukung oleh peningkatan dana murah atau Current Account Savings Account (CASA). Hingga akhir 2024, DPK mengalami kenaikan sebesar 6,82 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp1.327 triliun, yang didorong oleh pertumbuhan giro dan tabungan.

"Porsi CASA juga meningkat, mencapai 80,3 persen dari total DPK. Pada Januari 2025, DPK secara bank only tetap menunjukkan tren pertumbuhan dua digit secara tahunan," sambung dia.

Kemudian dari sisi likuiditas, Ashidiq memastikan likuiditas Bank Mandiri berada pada tingkat yang optimal, sebagaimana tercermin dalam berbagai indikator keuangan utama.

Sepanjang tahun 2024, Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) tercatat sebesar 94,8 persen mencerminkan kemampuan bank dalam menyalurkan kredit secara sehat.

Selain itu, Loan to Funding Ratio (LFR) mencapai 82,9 persen secara konsolidasi, menunjukkan keseimbangan yang baik antara penghimpunan dana dan penyaluran kredit.

Likuiditas bank juga semakin diperkuat dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) yang berada di level 141 persen serta Net Stable Funding Ratio (NSFR) yang mencapai 109 persen pada akhir tahun 2024.

Bank Mandiri juga memperlihatkan perbaikan rasio non-performing loan (NPL). Pada akhir tahun 2024, rasio NPL gross secara bank only mengalami penurunan menjadi 0,97 persen dari 1,02 persen pada tahun sebelumnya.

Sementara itu, rasio NPL net juga menunjukkan tren positif dengan membaik menjadi 0,33 persen per Desember 2024.