Bagikan:

JAKARTA - PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) menargetkan Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim bakl rampung dua bulan mendatang atau tepatnya pada Juni 2023.

Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry mengatakan, bahwa progres pembangunan stasiun KA Cepat Halim terus berjalan dengan baik. Kata dia, KCIC terus berkordinasi dengan seluruh stakeholder agar pembangunan dapat berjalan dengan lancar dan persiapan pelayanan di stasiun dapat berjalan dengan maksimal.

Saat ini, sambung Rahadian, konstruksi struktur bangunan sudah hampir selesai dan sedang dilakukan percepatan penyelesaian untuk pekerjaan arsitektur yaitu dinding, langit-langit, fasad, dan atap serta pekerjaan mechanical, electrical dan plumbing.

“KCIC bersama para kontraktor menargetkan bahwa pembangunan Stasiun Halim dapat rampung pada bulan Juni 2023,” katanya di Jakarta, Rabu, 26 April.

Rahadian mengatakan KCIC akan terus mengawal pembangunan yang dilakukan, agar pekerjaan dapat selesai tepat waktu dan dilanjutkan dengan tahapan-tahapan selanjutnya.

Lebih lanjut, Rahadian mengatakan pihaknya bersama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo telah melakukan peninjauan kesiapan terkait retail management stasiun KA Cepat Halim.

Sebagai bentuk kolaborasi KCIC dengan BUMN, sambung Rahadian, pengelolaan area retail di Stasiun KA Cepat akan dilakukan oleh Sarinah. Kolaborasi ini ditandai dengan ditandatanganinya MoU antara KCIC dan Sarinah terkait pengelolaan dan pemasaran area retail seluruh Stasiun KCJB dan Stasiun Integrasi LRT Halim pada Oktober 2022.

“Kolaborasi dengan Sarinah dilakukan karena Sarinah dinilai telah berpengalaman dalam mengembangkan suatu properti menjadi sebuah pusat aktivitas dan perbelanjaan masyarakat. Stasiun KA Cepat Halim sendiri nantinya akan menjadi sebuah titik pertemuan bagi banyak orang yang menggunakan KCJB, LRT Jabodebek, dan berbagai moda transportasi lainnya,” kata Rahadian.

Rahadian mengatakan untuk menjadikan KCJB yang sustainable, KCIC akan terus mengoptimalkan berbagai potensi pendapatan dari sisi non farebox. Adapun bentuk-bentuk pengusahaan asetnya tersebut meliputi penyewaan properti, retail, advertising, parking, utilitas, dan lainnya.

Sementara itu, Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati mengaku sangat bangga menjadi bagian dari keberhasilan pembangunan KCJB. Ia berharap kerjasama ini dapat memberikan pilihan terbaik dari produk lokal Indonesia yang terpilih & terkurasi oleh Sarinah.

“Sehingga ini akan menjadikan KCJB sebagai Commercial Area yang dapat mengakomodir kebutuhan para pengguna layanan transportasi sekaligus menjadi destinasi wisata belanja sesuai dengan konsep ‘From commuter to customer’,” kata Fetty.