Tanda Tangani MOU, Transjakarta Bakal Sediakan Angkutan untuk Penumpang Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Stasiun Halim
Ilustrasi TransJakarta (Photo by Pradamas Gifarry on Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - PT Transjakarta akan menyediakan layanan angkutannya untuk bisa digunakan penumpang Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Stasiun Halim, Jakarta Timur, ketika nantinya telah beroperasi.

Hal ini tertuang dalam penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of Understanding/MoU) antara PT Tansjakarta dan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) terkait perluasan layanan integrasi antarmoda.

“Kerja sama ini adalah implementasi integrasi transportasi publik di Jakarta antara Transjakarta dan KCIC,” kata Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta, Anang Rizakni Noor dalam keterangannya, Sabtu, 22 Oktober.

"Transjakarta akan menyediakan kebutuhan pelayanan angkutan umum di wilayah Jabodetabek untuk mendukung arus mobilisasi penumpang KCIC dari dan ke stasiun Halim serta bisnis pendukung yang disepakati bersama," tambahnya.

Anang menguraikan, nota kesepahaman Transjakarta dan KCIC yang berlaku selama satu tahun menjadi landasan untuk memfasilitasi komunikasi, negosiasi, dan melakukan kajian- kajian yang diperlukan serta memberikan informasi mengenai rencana kerja sama.

Dalam mengoptimalkan integrasi transportasi publik, lanjut Anang, Transjakarta juga akan berkoordinasi untuk penyediaan akses dan fasilitas untuk kelancaran operasional armada.

Menurut dia, integrasi layanan antarmoda akan memengaruhi preferensi masyarakat untuk memilih angkutan umum sebagai moda angkutan utama perjalanan.

"Masyarakat bisa melakukan perjalanan dengan leluasa dalam kombinasi moda transportasi umum. Alhasil kemacetan lalu lintas di bisa ditekan. Pertumbuhan ekonomi meningkat," ujar Anang.

Sebagai informasi, layanan Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditargetkan akan beroperasi pada Juni 2023. Kereta Cepat Jakarta-Bandung memiliki empat rute stasiun dengan panjang jalur 142,3 kilometer.

Keempat stasiun tersebut adalah Stasiun Halim, Jakarta Timur; Stasiun Karawang, Kabupaten Karawang; Stasiun Padalarang, Kabupaten Bandung Barat; serta Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, yang sekaligus menjadi depo.