Bagikan:

JAKARTA - Akses calon penumpang Kereta Cepat Jakarta Bandung atau Whoosh menuju Stasiun Halim Jakarta semakin mudah karena adanya integrasi antarmoda dengan Transjakarta.

Untuk mendukung beroperasinya kereta cepat, telah dilakukan uji coba rute baru Transjakarta menuju Stasiun Halim dengan rute Cawang-Jalan Mayjen Sutoyo-Jalan D.I Panjaitan-Stasiun Halim dengan jam operasional mulai pukul 06.00 hingga 16.00 WIB.

Uji coba rute baru Transjakarta menuju Stasiun Halim ini berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jakarta Nomor 1033 Tahun 2023 tentang Penugasan Kepada Perseroran Terbatas Transportasi Jakarta Dalam Uji Coba Rute Baru 7W (Cawang-Stasiun KCJB Halim) sebagai Layanan Feeder LRT  Jabodebek tertanggal 26 September 2023.

Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan kehadiran Transjakarta akan memberikan dampak besar terhadap aksesibilitas Stasiun Kereta Cepat Whoosh Halim.

“Kehadiran Transjakarta ini akan mempermudah masyarakat dari berbagai area di Jakarta untuk menaikki Kereta Cepat Whoosh,” kata Eva, Minggu, 1 Oktober.

Eva mengatakan integrasi stasiun Halim dengan Transjakarta diyakini mampu mendorong bangkitan penumpang KA Cepat dan berdampak bagi pada pengembangan bisnis di area Stasiun Halim.

Selain Transjakarta, Eva mengatakan Stasiun Halim juga saat ini sudah terkoneksi dengan stasiun LRT Jabodebek. Bukan hanya itu, Stasiun Halim dapat diakses melalui jalan DI Panjaitan sebagai akses utama dan Exit Tol Japek KM 1+850.

“Seluruh akses strategis tersebut akan menghubungkan Kereta Cepat Whoosh dengan kawasan publik,” katanya.

Konektivitas antar moda terbukti dapat meningkatkan kenyamanan penumpang serta dapat meningkatkan mobilitas. Untuk itu, hadirnya Transjakarta di Stasiun Halim menjadi hal yang penting dalam upaya memberikan pelayanan terbaik bagi para penumpang Kereta Cepat Whoosh.

Sekadar informasi, Stasiun KA Cepat Halim sendiri merupakan stasiun KA Cepat terbesar. Dengan luas 78.315 meter persegi, stasiun Halim hadir dengan beragam fasilitas yang lengkap hingga 52 tenant yang akan melayani masyarakat dan calon penumpang.

Eva mengatakan integrasi antarmoda ini memiliki dampak yang sangat luar biasa. Tidak hanya mempermudah masyarakat, namun dengan integrasi moda yang baik, akan terjadi pengembangan bisnis di area stasiun, muncul bangkitan-bangkitan penumpang hingga tumbuhnya kebudayaan bertransportasi publik.