Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah terus berupaya menegosiasikan interest rate atau tingkat suku bunga dengan China Development Bank (CDB) menjadi 3 persen atas pijaman Rp8,3 triliun yang diajukan. Pinjaman ini untuk pendanaan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan CDB menetapkan bunga utang sebesar 3,4 persen dari sebelumnya 4 persen. Namun, pemerintah ingin bunga utang tersebut turun menjadi 3 persen.

“Lagi kita nego dengan skema jaminannya. Kemarin mereka udah turunin di 3,4 persen, kita masih coba di 3 persen,” katanya kepada wartawan ditulis Kamis, 13 April.

Tiko sapaan akrab Kartika berharap dua minggu sudah ada keputusan dari CDB. Kata dia, pihaknya juga sedang menyusun kontrak perjanjian bersama.

“Nanti mungkin harusnya dalam dua minggu ke depan semoga kita sudah dapet lebih clear respons dari mereka (CDB). Ini kita lagi mulai drafting perjanjiannya,” tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ingin negosiasi agar bunga utang turun ke angka 2 persen saat CDB memasang bunga 4 persen.

Namun, sambung Tiko, negosiasi ke angka 2 persen tak lagi dilakukan, lantaran tingkat bunga U.S Treasury yang menjadi acuan mengalami kenaikan dari sebelumnya sekitar 2 persen menjadi di kisaran 4-5 persen.

“Jadi memang wajar kalau naik. Tapi saya rasa naiknya masih sangat wajar karena ini tenor panjang kita mintanya, lebih dari 30 tahun dan interest rate lebih dari 10 tahun. Jadi sangat lunak sih utangnya, cukup bagus kok,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mengajukan pinjaman sebesar 550 juta dolar AS atau setara dengan Rp8,3 triliun (asumsi kurs Rp15.235 per dolar) ke China Depelovment Bank (CDB).

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa pinjaman ini akan digunakan untuk menambal pembengkakan biaya atau cost overrun proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).

Seperti diketahui, pemerintah Indonesia-China sudah sepakat mengenai besaran nilai pembengkakan biaya proyek KCJB sebesar 1,2 miliar dolar atau sekitar Rp18,2 triliun.

“Nah nanti porsi loan yang kita butuhkan sekitar 550 juta dolar pinjamannya sedang kita ajukan ke CDB,” katanya di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 13 Februari.