Bagikan:

JAKARTA - Olahraga yoga bisa melatih kebugaran fisik dan kesehatan jiwa agar perilaku menjadi lebih baik. Hal itu disampaikan Koordinator Staf Khusus Presiden Republik Indonesia AAGN Ari Dwipayana dalam Saka Yoga Festival di Garuda Mandala Candi Prambanan", Yogyakarta, Minggu, 1 Mei.

"Hal ini sesuai dengan esensi yoga yang diajarkan Maha Rsi Patanjali, yang menyebutkan yoga citta vritti nirodha, yoga mengendalikan pikiran," kata Ari Dwipayana dikutip dari ANTARA.

"Menjadi penting untuk kita ingat bahwa yoga ini berasal dari kata yuj, yang artinya penyatuan atau penggabungan. Penyatuan tentang apa? Penyatuan antara atman dan paramatman. Penyatuan kita dengan alam. Penyatuan antara jagat kecil dengan jagat besar," jelasnya.

Dengan demikian, lanjutnya, yoga tidak hanya melatih kebugaran fisik dan tubuh, tetapi juga mengajarkan manusia untuk mengenali tubuh. Menurut Ari, jika seorang manusia dapat mengenali tubuhnya, maka manusia dapat memiliki kesehatan secara fisik, mental, dan jiwa.

Dia menambahkan hal yang sesuai dengan ajaran agama Hindu, di mana terdapat tiga lapis dalam badan manusia, harus dilatih, yaitu stula sarira (badan kasar atau fisik), suksma sarira (badan halus atau pikiran), dan antahkarana sarira (jiwa atau roh).

Ketiga lapisan dalam badan manusia tersebut dapat dilatih sekaligus dengan yoga.

"Esensi dari yoga itu bukan semata-mata kita melatih diri dengan kemampuan olah fisik dan pernapasan yang baik, tetapi kita juga mengendalikan pikiran kita, mengasah rasa kita, mengasah budi kita; sehingga kita bisa lebih tenang dan lebih membantu konsentrasi sehingga membuat kualitas hidup kita semakin baik," jelasnya.

Menurut dia, yoga adalah warisan leluhur manusia yang sudah berumur ribuan tahun dan saat ini sudah menjadi milik dunia dan tersebar di mana-mana dengan berbagai varian.

"Oleh karena itu, tradisi yoga perlu untuk terus dirawat karena memiliki manfaat yang baik, bukan hanya untuk diri sendiri, melainkan juga keharmonisan hubungan dengan sesama dan juga keharmonisan dengan alam," ujar Ari Dwipayana.