Bagikan:

JAKARTA - Jika Anda berencana melahirkan di rumah sakit. Anda akan menyadari bahwa mungkin ada batasan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dimakan menjelang waktu persalinan. 

Aturan seperti ini didasarkan pada gagasan bahwa ibu hamil yang akan melahirkan sebaiknya tidak mengonsumsi jenis makanan berat apapun. Karena kemungkinan operasi darurat mungkin diperlukan dan aspirasi paru dimana makanan tidak sengaja masuk ke paru merupakan potensi bahaya jika Anda menjalani anestesi umum.

Melansir Very Well Family, Senin, 3 April, hampir semua rumah sakit mengizinkan makanan ringan selama persalinan dan banyak juga yang mengizinkan makanan berat hanya jika ibu hamil mengalami kontraksi dini. Kontraksi dini adalah waktu yang tepat untuk makanan berat. Para ahli setuju bahwa makanan berat boleh dikonsumsi dan Anda harus memilih makanan yang mudah dicerna. 

Seperti yang dicatat oleh Dr. Gelfand, orang yang melahirkan cenderung muntah selama proses persalinan. Jadi sebaiknya makan makanan yang dapat Anda cerna dengan cepat sebelum kontraksi makin meningkat.

Dr. Gelfand menyarankan makanan seperti sereal, yang cukup ringan untuk tidak menyebabkan mual, tetapi cukup mengenyangkan untuk menghilangkan rasa lapar Anda. Roti multigrain adalah pilihan bagus lainnya, karena tinggi serat dan karbohidrat, memberi Anda bahan bakar yang dibutuhkan untuk menjalani persalinan. Buah juga merupakan sumber energi yang enak dan cepat dicerna serta bisa menjadi pilihan yang baik saat Anda merasa mual.

Selain itu makanan-makanan seperti telur, granola, kacang-kacangan, yogurt, keju, pasta, dan sandwich juga jadi alternatif ide makanan saat awal pembukaan. Namun, makanan berat yang padat seperti sup dan daging tidak dianjurkan.

Berbeda lagi jika waktu kontraksi mulai meningkat atau pembukaan hampir sempurna. Banyak ibu hamil merasa tidak ingin makan banyak sama sekali. Mual dan muntah sangat umum terjadi. Tetap saja, tindakan melahirkan membutuhkan banyak energi dan ada baiknya memiliki beberapa pilihan makanan. Jika Anda ingin mengisi bahan bakar dengan makanan atau minuman.

Risa Klein, CNM, NP, RN, direktur kebidanan di Rumah Sakit Lenox Hill menyarankan ibu hamil mengonsumsi makanan seperti cairan dengan elektrolit, kaldu, air kelapa, madu, jus buah, jelly, dan eskrim untuk membantu menambah energi dalam tubuh saat bersalin nanti.

Terlepas dari fase persalinan Anda dan aturan makanan, Dr. Gelfand mengatakan ada makanan tertentu yang harus Anda jauhi selama persalinan.

“Makanan berat padat, makanan pedas, dan makanan berminyak harus dihindari,” katanya.

Alasannya adalah karena makanan tersebut berpotensi meningkatkan rasa mual Anda dan Anda mungkin memuntahkannya sebelum makanan tersebut diubah menjadi energi untuk membantu Anda melalui proses persalinan.