Bagikan:

YOGYAKARTA - Pada minggu-minggu akhir kehamilan, banyak bayi telah berada di posisi yang siap untuk lahir. Umumnya, kepala bayi bergerak ke bawah menuju panggul ibu. Pada fase ini, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari oleh ibu hamil guna menjaga keselamatan dirinya dan bayi.

Secara umum, sulit untuk menentukan kapan tepatnya kepala bayi akan turun ke panggul. Biasanya, hal ini terjadi menjelang tanggal perkiraan lahir, namun ada juga bayi yang baru turun ketika proses persalinan dimulai. Kondisi ini bervariasi pada setiap ibu hamil dan semuanya masih dianggap normal.

Tanda-tanda Bayi Turun ke Panggul Menjelang Persalinan

Ketika kepala bayi mulai masuk panggul, ibu hamil mungkin akan merasakan beberapa perubahan fisik. Beberapa ibu merasakan tekanan yang meningkat pada panggul dan kandung kemih. Rasa nyeri mungkin muncul di perut bagian bawah, rahim, atau bahkan tulang belakang. Meski begitu, tidak semua ibu hamil mengalami gejala yang sama.

Situs Baby Center menggambarkan bahwa ketika bayi pertama kali bergerak ke bawah, kepalanya (atau pantatnya jika posisi bayi sungsang) akan terlihat lebih rendah dari sebelumnya. Kepala akan terus bergerak lebih jauh ke bawah, hingga bagian terluasnya memasuki panggul. Ketika ini terjadi, bayi berada dalam posisi yang stabil dan siap untuk dilahirkan.

Selama bulan terakhir kehamilan, dokter akan mengecek apakah bayi sudah mencapai posisi yang disebut "engagement" atau sudah "masuk panggul". Dengan menekan lembut bagian bawah perut, dokter bisa mengetahui seberapa jauh bayi telah turun ke panggul. Dalam catatan medis, dokter akan mencatat posisi ini, seperti 5/5 atau 4/5 jika bayi belum sepenuhnya masuk panggul, dan 3/5 atau lebih rendah jika bayi telah berada dalam posisi engagement. Istilah lain yang mungkin digunakan adalah “NE” (Not Engaged) atau “E” (Engaged).

Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Bayi Sudah Masuk Panggul

Ketika bayi sudah turun ke panggul, ada beberapa aktivitas yang sebaiknya dihindari untuk menjaga keamanan ibu dan bayi.

1. Naik Turun Tangga

Dr. Sangeeta Agrawal, seorang spesialis kebidanan, menjelaskan bahwa naik turun tangga menjadi lebih sulit di akhir kehamilan. Pada awal kehamilan, menaiki tangga mungkin masih aman jika keseimbangan tubuh terjaga. Namun, pada trimester ketiga, perubahan pusat gravitasi tubuh dapat meningkatkan risiko jatuh.

Ibu hamil disarankan menghindari aktivitas ini, karena jatuh dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilan. Jika harus menaiki tangga, sebaiknya lakukan perlahan-lahan dengan memegang pegangan tangga sebagai penopang.

2. Wahana Ekstrem di Taman Hiburan

Menghindari wahana ekstrem di taman hiburan juga penting, terutama di akhir kehamilan. Wahana seperti roller coaster atau perahu ayun menghasilkan guncangan yang kuat, yang dapat menyebabkan solusio plasenta atau lepasnya plasenta dari dinding rahim. Ibu hamil sebaiknya menghindari wahana semacam ini untuk mencegah risiko kesehatan pada janin.

3. Membersihkan Kotoran Hewan

Jika ibu hamil memelihara hewan peliharaan seperti kucing, sebaiknya hindari membersihkan kotorannya. Kotoran kucing mengandung parasit seperti Toxoplasma gondii yang dapat menyebabkan infeksi berbahaya, terutama bagi ibu hamil dan janinnya. Toxoplasmosis dapat mengakibatkan masalah serius pada janin, sehingga penting untuk berhati-hati dalam menghindari kontak dengan kotoran hewan.

4. Berendam Air Hangat

Mandi air hangat sebaiknya dihindari, karena dapat meningkatkan suhu tubuh ibu hamil. Suhu tubuh yang terlalu tinggi bisa berdampak buruk pada janin dan berisiko menyebabkan cacat lahir. Selain itu, mandi air hangat terlalu lama dapat menyebabkan dehidrasi. Sebagai gantinya, ibu hamil disarankan untuk mandi menggunakan air hangat suam-suam kuku atau air dingin.

5. Menggunakan Sepatu Hak Tinggi

Pada tahap akhir kehamilan, pusat gravitasi ibu hamil berubah, yang membuatnya mudah kehilangan keseimbangan. Menggunakan sepatu hak tinggi dapat meningkatkan risiko jatuh dan juga memberi tekanan tambahan pada punggung. Dr. Layan Alrahmani, seorang spesialis obstetri dan ginekologi, menyarankan agar ibu hamil memilih alas kaki yang nyaman dan datar untuk mengurangi risiko terjatuh.

Selain itu baca juga: Cara agar Bayi Cepat Masuk Panggul

Jadi setelah mengetahui hal yang tidak boleh dilakukan saat bayi sudah masuk panggul, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!