Bagikan:

JAKARTA - 30 Maret diperingati sebagai Hari Film Nasional. Setiap tahunnya, industri perfilman melahirkan talenta, karya, serta sudut pandang yang intrik sekaligus menyegarkan.

Industri film Indonesia juga banyak menghadirkan karya tidak lepas dari produser seperti Meiske Taurisia, Shanty Harmayn. Sederet talenta seperti Dian Sastrowardoyo, Marissa Anita, Sita Nursanti, Siti Fauziah, Tia Hasibuan, dan Tissa Biani juga memiliki harapan terhadap industri film tanah air.

“Film menjadi salah satu cara untuk kita melihat budaya, fenomena sosial, serta menghargai sosok hebat di sekeliling kita. Saya berharap semakin banyak perempuan di dunia nyata yang bisa melihat sosok dirinya terwakili di film Indonesia dan peran sineas perempuan menjadi semakin penting untuk mewujudkannya,” kata Marissa Anita kepada Netflix Indonesia.

"Dalam perjalanan karier saya sebagai seorang aktris, saya telah belajar bahwa kesuksesan membutuhkan kesiapan untuk belajar dan berkembang. Saya berharap para perempuan Indonesia dapat terus tumbuh dan berkembang dalam perjalanan karier mereka,” kata Sita Nursanti.

Tissa Biani sebagai salah satu aktris muda yang bersinar merasa bangga bahwa perfilman Indonesia bisa semakin dikenal secara global. Hal ini juga menjadi harapan bagi bintang Gadis Kretek tersebut untuk ke depannya.

"Terlibat dalam sebuah film atau serial yang akan ditayangkan secara global merupakan salah satu mimpi besar saya. Semoga kerja keras saya dan karya yang saya hadirkan bersama para sineas perempuan bisa menghibur, menginspirasi, dan mewakili kisah perempuan muda Indonesia yang sedang bermimpi dan mengejar passion mereka dalam bidangnya masing-masing,” tutur Tissa Biani.

“Cerita di film-film Indonesia kini semakin beragam dan menjadi jendela kehidupan perempuan Indonesia. Saya berharap kisah mereka dapat disaksikan oleh masyarakat luas secara global, salah satunya melalui streaming platform seperti Netflix. Selamat Hari Film Nasional!" tambah Dian Sastrowardoyo.

Sementara itu, Siti Fauziah yang memerankan karakter ikonik mendapat kesempatan untuk mengembangkan diri lewat film Kabut Berduri. Ia yakin perfilman Indonesia bisa memberi cerita yang lebih luas terhadap perempuan.

“Saya percaya film merupakan media yang kuat untuk menceritakan kisah-kisah perempuan dari berbagai lapisan sosial. Saya berharap industri perfilman Indonesia dapat memberikan ruang yang lebih luas lagi untuk menghadirkan kisah lokal yang penuh makna beserta sosok perempuan di dalamnya,” kata Siti Fauziah.