YOGYAKARTA – Ketidakpastian hidup perlu direspons dengan perspektif yang tidak merusak kesehatan mental. Termasuk dengan melepaskan ekspektasi, yang bukan berarti harus mengorbankan impian dan tujuan, tetapi kenali cara berpikir yang membuat Anda lebih ringan dalam bertindak mencapai tujuan.
Emosi negatif membuat langkah berat dan pola pikir tidak sehat. Belum lagi pikiran tak realistis atau kaku membuat seseorang lebih cemas, sakit hati, atau marah. Mengutip ulasan psikoterapis Robin D. Stone, LMHC., mengetahui bahwa hidup tak selalu memberikan apa yang Anda harapkan akan membantu mengelola emosi negatif. Alih-alih dipayungi rasa kecewa, khawatir, dan kemarahan, lebih baik mengelola emosi negative secara sehat.
Tambah Robin lagi dilansir Psychology Today, Jumat, 24 Maret, penerimaan tidak berarti Anda mengorbankan nilai-nilai yang dimiliki. Tetapi dengan perspektif mengacu pada REBT (Rational Emotive Behavioral Therapy) menganggap Anda adalah individu yang berorientasi pada tujuan dan mendukung dalam mencapai tujuan.
Ini mengarahkan Anda untuk memeriksa diri sendiri, menantang pikiran negatif, dan mempertimbangkan cara lain untuk melihat situasi.
Ini adalah cara menyeleksi mana yang penting dan prioritas atau bukan. Alih-alih berekspektasi pada hasil presentasi, lebih baik menyiapkan materi yang akan dipresentasikan secara optimal.
BACA JUGA:
Cara kedua rekomendasi Robin, buatlah playlist musik yang dapat menginspirasi. Pilih lagu yang fleksibel, bisa mengubah perspektif, membuat Anda bisa beradaptasi dengan perubahan, dan menghasilkan perubahan.