Bagikan:

YOGYAKARTA – Dalam suasana hati yang baik, seseorang lebih mungkin memiliki perspektif positif. Sebaliknya, apabila tertekan maka banyak hal yang terlewatkan bahkan yang tampak lucu dalam keadaan normal jadi terabaikan.

Setiap orang mengalami dinamika dan pengalaman hidup yang memengaruhi bagaimana orang tersebut memandang kerentanan untuk mencapai tujuan. Di dalam pengalaman tersebut, pada akhirnya seseorang tahu mana yang boleh dilakukan dan tidak. John Charles Simon, seorang peneliti dan penulis Why We Laugh: A New Understanding, menjelaskan bahwa terdapat tiga hal yang memengaruhi keadaan emosi kita saat ini. Yaitu situasi sekarang, perasaan secara fisik, dan secara mental.

Seperti halnya ulasan Decker pada 1998, bahwa suasana hati berkaitan erat dengan kecenderungan anggapan seseorang pada hal-hal lucu dan mengungkapkan kerentanan lewat tawa. Suasana hati sendiri, dianggap sebagai keadaan emosi dan intensitas lebih rendah dan durasi lebih lama daripada emosi primer. Jenis suasana hati seperti bahagia, tertekan, tergesa-gesa, sedih, marah, cemas, puas, konyol, kasmaran, dan lainnya. Suasana hati tersebut, mengarahkan fokus kita pada orang tertentu, situasi, dan ancaman, hingga peluang.

tertawa pengaruhi suasana hati dan perspektif yang lebih baik
Ilustrasi tertawa pengaruhi suasana hati dan perspektif yang lebih baik (Freepik/benzoix)

Kalau suasana hati baik, memungkinkan kita untuk menavigasi lingkungan fisik dan sosial saat ini dengan lebih baik. Selain itu, navigasi informasi yang relevan membantu menentukan ke mana arah potensial untuk sampai pada tujuan. Jadi, suasana hati memengaruhi interpretasi terhadap hal-hal yang diamati dan reaksi kita terhadapnya. Melansir Psychology Today, Minggu, 5 Maret, alih-alih khawatir lebih baik merasakan momen kegembiraan dengan tawa setelah melihat hal kecil atau sederhana. Karena dengan begitu akan membantu Anda memahami peristiwa buruk, melelahkan, menyedihkan, mengecewakan, dengan cara yang sangat berbeda.

Tertawa, ternyata berkaitan membentuk suasana hati. Tak hanya itu, tawa juga memengaruhi cara kita memahami berbagai tujuan serta perilaku atau tindakan yang dipilih untuk mencapainya.