Bagikan:

YOGYAKARTA – Kesehatan mental pada anak perlu dijaga dan dibangun secara konsisten. Sebagai pihak yang berkontribusi besar dalam membentuk mental yang stabil dan konsentrasi yang mumpuni, orang tua perlu membiasakan kebiasaan baik sejak buah hatinya masih kecil. Terutama ketika mereka mulai belajar berjalan, mandiri, dan bisa bermain dengan teman-teman sebayanya.

Dilansir laman Pesonalised Integrative Therapy, Selasa, 28 Juni, pada tahun 2021 dilaporkan dalam data bahwa satu dari tujuh anak di Perth, Australia yang berusia antara 4-17 tahun mengalami gangguan kesehatan mental. Ini setara dengan lebih dari 500.000 anak-anak yang mayoritas laki-laki. Terlepas dari data tersebut, orang tua penting untuk melakukan langkah sederhana dalam meningkatkan suasana hati anak dan konsentrasi mereka dengan cara berikut ini.

1. Memperbaiki pola makan

Nutrisi penting dalam kesehatan anak, dan secara langsung dapat mempengaruhi suasana hati, konsentrasi, serta perilaku. Usahakan anak-anak mengkonsumsi makanan alami, seperti buah, sayuran, daging tanpa lemak, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Tetapkan waktu yang konsisten serta ukur porsi secara pas. Selain itu, batasi konsumsi junk food di rumah dan perkenalkan variasi makanan baru di rumah.

2. Cukupi asupan nutrisi

Sejumlah nutrisi telah teridentifikasi bermanfaat dalam meningkatkan suasana hati, konsentrasi, dan perilaku. Nutrisi tersebut diantaranya vitamin B yang berperan dalam metabolisme, mengoptimalkan fungsi neurotransmiter, dan dibuktikan studi berperan dalam pengaturan suasana hati serta proses berpikir umum. Selanjutnya, omega-3 dalam ikan dapat berfungsi sebagai neuroprotektif dan peningkatan transmisi saraf. Sedangkan vitamin C, memiliki kemampuan sebagai pemicu produksi serotonin dan pelindung otak.

cara meningkatkan suasana hati dan konsentrasi pada anak
Ilustrasi cukupi nutrisi untuk meningkatkan suasana hati dan konsentrasi pada anak (iStockphoto)

Selain itu, orang tua dapat melengkapi kebutuhan nutrisi dengan makanan yang mengandung vitamin D, zar besi, dan zinc. Seluruh nutrisi tersebut berkaitan dengan pertumbuhan saraf, produksi neurotransmiter, dan mempengaruhi kemampuan reseptor otak.

3. Libatkan anak untuk tetap aktif

Misalnya dengan mengajak anak untuk ikut olahraga secara teratur, bisa bermanfaat untuk meningkatkan suasana hati, konsentrasi, dan perilaku positif. Anak tetap bergerak aktif juga baik untuk menjala sirkulasi darah ke seluruh jaringan tubuh termasuk otak, tetap lancar. Studi juga membuktikan bahwa tetap aktif bergerak dapat mengurangi kecemasan, meningkatkan kepercayaan diri, dan harga diri anak.

4. Perbaiki kebiasaan tidur anak

Gawai terkadang menyediakan sumber pengetahuan karena bisa mengakses banyak ilmu pengetahuan. Tetapi perlu kiranya untuk mengatur screen time agar tak mengganggu kebiasaan tidur anak. Kebiasaan tidur berkaitan dengan kinerja kognitif, apabila kebiasaannya buruk, maka efeknya juga tak akan baik. Cara membentuk kebiasaan tidur yang sehat, berikan jam tidur secara konsisten setiap hari. Jika biasa tidur pukul 21.00, maka perlu dilakukan pada jam yang sama untuk keesokan hari dan seterusnya. Hindari membiarkan anak mengakses gawai dan peralatan elektronik pada jam tidurnya.

5. Batasi penggunaan teknologi, seperti komputer, tablet, dan gawai

Banyak psikolog percaya bahwa disregulasi suasana hati anak sering diakibatkan berlebihan memakai perangkat teknologi. Menurut mereka, terlalu lama dan sering mengakses segala feature di komputer, tablet, dan gawai menyebabkan hiperarousal, penggunaan kompulsif, dan berdampak negatif pada jam tidur.

6. Bantu anak-anak mengembangkan hubungan sosial yang sehat

Dengan menjalin hubungan sosial, anak-anak akan belajar nilai-nilai, pengetahuan, dan keterampilan komunikasi secara efektif. Ini juga berkontribusi positif bagi diri anak-anak. Orang tua tidak hanya perlu memberikan mereka waktu bermain, tetapi juga membicarakan masalah moral sehingga anak-anak dapat mengutarakan pendapat dari perspektif mereka.

7. Jaga rutinitas yang konsisten

Konsisten merupakan kunci dalam membentuk perilaku anak. Langkah untuk tetap konsisten dan disiplin, mungkin tidak mudah. Tetapi bisa diaplikasikan secara bertahap, mulai dari menyepakati aturan bersama hingga menunjukkan konsekuensi dari perilaku.

Itulah ketujuh cara dalam menjaga suasana hati dan konsentrasi anak. Selain itu, juga membentuk perilaku anak lho.