Bagikan:

JAKARTA - Sebagai orang tua, Anda tentu senang melihat anak memiliki teman. Rasa bangga tentu menyelimuti saat tahu keterampilan sosial anak berkembang, melihat dia bermain dan tertawa, serta mengetahui bahwa dia belajar mendukung dan didukung oleh teman-teman mereka.

Namun, cepat atau lambat Anda mungkin akan bertemu dengan teman anak yang tidak Anda sukai. Baik karena cara bermainnya yang kasar, suka berkata kasar, senang memerintah atau menggeretak, bahkan melakukan sesuatu yang kurang menyenangkan.

Nicole Beurkens, Ph.D., psikolog klinis berlisensi sekaligus pendiri dan direktur di Horizons Developmental Resource Center di Caledonia, mengatakan bahwa saat orang tua tidak suka dengan teman anak, alangkah baiknya sampaikan pada anak tanpa harus mengadu domba dia dan temannya. Namun, bagaimana caranya? Berikut penjelasan selengkapnya, melansir Very Well Family, Rabu, 1 Maret.

Bertanya

Pelajari lebih lanjut tentang hubungan pertemanan anak tanpa menghakimi. Anda bisa meminta si kecil bercerita tentang temannya, apa yang anak sukai dari temannya, dan apakah dia senang berteman dengan teman tersebut. Anda mungkin bisa mempelajari hal baru yang mengubah pikiran Anda tentang teman anak jika mulai berkomunikasi.

Jangan berbicara buruk

Kurang bijak rasanya sebagai orang tua menyampaikan hal-hal negatif tentang teman anak. Sebab ini berpotensi menimbulkan keretakan antara Anda dan Anak. Jika sudah begini, hubungan anak dan Anda justru berpotensi mengalami masalah. Bukannya menyelesaikan satu masalah, justru timbul masalah lain.

Sadarkan anak jika Anda melihat ada masalah

Jika Anda mengamati sesuatu yang mengkhawatirkan atau yang menurut Anda tidak disadari oleh anak sebagai masalah, ajukan pertanyaan tentang perilaku tersebut. Misalnya, “jadi, bagaimana perasaanmu saat Morgan mengatakan itu padamu tadi? Apakah dia sering marah seperti itu?” atau "Tyler sepertinya hanya meneleponmu saat dia membutuhkan sesuatu darimu," atau "Kamu sering terlihat bad mood atau sedih setelah bergaul dengan Emma."

Memecahkan masalah bersama

Setelah menyampaikan pengamatan Anda, beri anak kesempatan menyuarakan perspektifnya juga. Anak mungkin sedang bingung mencari cara menangani situasi ini. Memvalidasi emosinya tanpa terburu-buru memintanya memperbaiki situasi bisa jadi cara ampuh mengajari anak menyelesaikan masalah. Bantu dia dengan bercerita tentang pengalaman Anda saat berada di situasinya sekarang dan beri nasihat terkait cara meningkatkan kualitas hubungan pertemanan.