Album Baru AC/DC Berdiri Tegak di Antara Barisan Vinyl Terlaris di Inggris
ACDC (Twitter @acdc)

Bagikan:

JAKARTA - Album comeback AC/DC mencetak rekor. Menurut Official Charts, Power Up, bersama album-album milik Queen, Pink Floyd dan The Beatles, masuk di antara rilisan vinyl terlaris di Inggris pada tahun 2020.

Memuncaki tangga album vinyl akhir tahun secara keseluruhan adalah karya Fleetwood Mac tahun 1997, Rumors, yang terjual 32.500 kopi. Di tempat lain, Power Up mendarat di No 8, album Greatest Hits dari Queen menempati posisi No 7, dan Dark Side Of The Moon-nya Pink Floyd di No 13. 

Bagan ini juga mencakup dua judul album dari The Beatles; Abbey Road dan Sgt Pepper's Lonely Hearts Club Band.

Power Up mencapai posisi No. 1 di 18 negara, termasuk di AS, yang terjual lebih dari 117.000 keping pada pekan pertama.

Di Inggris Raya, Power Up dibuka dengan penjualan pekan pertama sebanyak 62.000. 52.955 unit, ini dalam format fisik (CD, vinyl, kaset).

AC/DC adalah satu-satunya grup Australia dalam sejarah yang memiliki album No. 1 di negara asalnya selama lima dekade: Back In Black (1980-an), Ballbreaker Live (1990-an), Black Ice (2000-an), Rock Or Bust (2010-an) dan Power Up (2020-an).

Power Up menampilkan lineup AC/DC 2020 yang terdiri dari Brian Johnson (vokal), Phil Rudd (drum), Cliff Williams (bass), Angus Young (gitar) dan Stevie Young (gitar). Album ini direkam selama enam pekan pada bulan Agustus dan September 2018 di Warehouse Studios di Vancouver bersama produser Brendan O'Brien, yang juga mengerjakan Black Ice tahun 2008 dan Rock Or Bust tahun 2014.

Power Up merupakan penghormatan AC/DC kepada adik Angus, Malcolm Young, yang meninggal pada tahun 2017 karena efek demensia pada usia 64. Malcolm dikreditkan sebagai penulis di semua 12 lagu di Power Up, bersama dengan Angus.