2 Faktor Penyebab Diri Nunung Idap Kanker Payudara
Nunung (Instagram @nunung63.official)

Bagikan:

JAKARTA - Komedian Nunung telah menjalani biopsi untuk memastikan jenis kanker payudara yang ia derita. Sayangnya hasil biopsi tersebut cukup tak mrngenakkan, ia didiagnosa mengidap kanker ganas yang berada pada sgafiun 1-2 awal.

Nunung mengungkap faktor genetik menjadi salah satu faktor dirinya kini mengidap kanker payudara. Sebelumnya, kakak dari komedian 59 tahun itu juga mengidap kanker.

Namun, prosedur yang ia jalani saat ini berbeda dari sang kakak. “Kayaknya beda dari kakak ya. Dulu kakak itu biopsi langsung diangkat, karena kakak stadiumnya udah sampai yang ngeluarin cairan gitu,” ungkap Nunung kepada awak media di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Senin, 6 Februari.

Komedian yang sempat aktif bermain di grup lawak Srimulat itu memiliki cerita yang serupa ketika mengetahui ada gejala-gejala yang tidak benar pada tubuhnya. Serupa dengan sang kakak, Nunung juga tidak bercerita ketika ia merasakan ada benjolan pada tubuhnya.

Selain faktor genetik, Nunung mengaku pola makannya juga jadi faktor penyebab kanker yang ia derita saat ini. “Pola makan aku emang enggak terlalu bagus, aku orangnya makannya ngacak aja, enggak milih-milih. Aku daging paling hobi banget kan,” ungkapnya.

Karena pola makannya itu, anak dan cucunya kerap mengingatkan untuk menjaga apa yang dimakan. Dari dokter, Nunung juga tidak diperbolehkan memakan daging dan menjaga pola makannya menjadi lebih sehat. Hal tersebut juga sebagai persyaratan yang harus dilaluinya sebelum mrlakukan operasi.

Untungnya, melalui dukungan dan bantuan keluarga dekatnya, Nunung masih menjaga pola makannya saat ini. “Ada kok (makanan) yang dibikinin sama keponakan aku. Kebetulan kerjanya bikinin makanan buat yang sakit kanker gitu, jadi alhamdulillah dia tahu,” katanya.

Nunung juga mrngabarkan dirinya tengah menyiapkan diri menjalani operasi untuk mengangkat benjolan di tubuhnya. Namun, ada beberapa tahapan yang harus ia lalui sebelum menjalani operasi.

“Tinggal nunggun PET scan untuk mengetahui penyebarannya sudah sampai mana. Kalau USG dan lain-lain sudah, tinggal satu langkah, PET scan. Ini juga masih didaftarin, enggak tahu kapan, mungkin minggu-minggu ini,” tutur Nunung.

Untuk kemoterapi, Nunung belum mengetahui secara pasti. Saat ini ia ingin fokus pafa operasi terlebih dahulu. “Belum tahu lah, yang penting operasi dulu. Nanti kemonya mau di Solo atau di mana nanti bisa dibicarakan lagi,” pungkasnya.