Ramai Broker Militer, Ravi VIXX Diduga Bayar untuk Hindari Wajib Militer
Ravi (Instagram @ravithecrackkidz)

Bagikan:

JAKARTA - Korea Selatan sedang diramaikan dengan korupsi militer. Sekelompok broker ditangkap atas tuduhan korupsi untuk menghindari militer atau mengurangi masa wajib militer.

Hari ini, Kamis, 12 Januari, sekelompok broker ditangkap karena dugaan korupsi tersebut. Mereka bekerja sama dengan dokter di sebuah rumah sakit untuk membantu memberikan diagnosa palsu agar para calon anggota ini bisa menghindari bertugas sebagai tentara aktif.

Melansir JoyNews24, nama Ravi VIXX muncul setelah salah satu anggota kelompok menyebut jasa mereka digunakan salah satu idol rapper. Idol ini menggunakan layanan mereka untuk menerima tingkat 4 (bukan tentara aktif) sehingga ia tidak perlu bertugas di kamp.

Rapper ini diklaim keluar dari acara variety pada Mei 2022 karena mempersiapkan wajib militer dan baru berangkat pada Oktober 2022. Informasi ini membuat netizen menduga Ravi VIXX adalah idol rapper yang dimaksud.

Ravi diketahui keluar dari acara 2 Days & 1 Night pada Mei dan memulai wajib militernya sebagai pekerja publik pada Oktober lalu.

Agensi yang dimiliki Ravi, GROOVL1N merilis pernyataan resmi yang menyebut mereka sedang mencari tahu detail dan informasi tersebut.

“Setelah menerima laporan, kami sedang memeriksa kebenaran tentang situasi ini. Karena masalahnya terkait dengan tugas militer, kami pikir akan lebih tepat jika memeriksa terlebih dahulu dan menjelaskan setelahnya,” kata pihak GROOVL1N.

“Kami rasa lebih baik untuk mencari tahu informasi secara resmi. Selain itu, jika ada permintaan penyelidikan kasus ini, (Ravi) akan menjalaninya kapan saja,” kata agensi.

Isu korupsi militer mulai beredar di media sosial. Sebuah kelompok mendirikan jasa agar seseorang bisa membatalkan atau mengurangi masa bertugas dengan memalsukan kondisi kesehatan, misalnya dengan epilepsi saat pemeriksaan kesehatan.

Beberapa figur publik dikabarkan menggunakan jasa ini. Salah satu yang terkonfirmasi adalah atlet voli, Jo Jae Song, yang wajib militer sebagai pekerja publik. Ia disebutkan memenuhi syarat untuk bertugas sebagai tentara aktif, namun ia memalsukan gejala epilepsi.