Bagikan:

YOGYAKARTA – Pagi tadi tengah siaran radio, Indra Bekti pingsan dan dilarikan ke rumah sakit. Berdasarkan keterangan dari Roy, manajer Indra Bekti, mengalami pendarahan otak. Roy menambahkan, awalnya Indra pamit ke toilet dan ditemukan sudah dalam kondisi pingsan.

Minggu-minggu terakhir sebelum jatuh sakit, Indra kerap mengeluh merasakan pusing. Tetapi karena jadwal kerja padat, maka belum sempat periksa ke dokter.

Apa dampak dari pendarahan otak menurut keterangan medis?

Hingga saat ini, Rabu, 28 Desember, belum ada keterangan lengkap mengenai kondisi Indra Bekti selain dugaan mengalami pendarahan otak dan menjalani operasi. Pendarahan otak, melansir Cleveland Clinic, terjadi di antara jaringan otak dan tengkorak atau di dalam jaringan otak itu sendiri. Dampak dari pendarahan otak dapat menyebabkan kerusakan otak hingga berpotensi mengancam nyawa.

Pendarahan otak dikenali dengan sejumlah gejala. Di antaranya, mengalami sakit kepala, mual dan muntah, tiba-tiba kesemutan, badan lemah, mati rasa atau kelumpuhan wajah, lengan atau kaki. Ahli bedah dan ahli saraf mengatakan, pendarahan otak juga dikenal dengan istilah medis, disebut intracranial hemorrhage. Diagnosa pendarahan otak, ditentukan oleh dokter berdasarkan lokasi tempat pendarahan terjadi.

dampak pendarahan otak
Ilustrasi dampak pendarahan otak (Unsplash/Robina Weermaijer)

Otak tidak dapat menyimpan oksigen. Artinya, otak bergantung pada serangkaian pembuluh darah yang memasok oksigen dan nutrisi. Ketika terjadi pendarahan otak, oksigen mungkin tidak dapat mencapai jaringan otak karena adanya pembuluh yang bocor atau pecah. Kalau pengumpulan darah karena pembuluh darah pecah terjadi di intracranial, otak juga mendapatkan tekanan dan oksigen banyak yang hilang. Di samping itu, berkurangnya oksigen dapat memengaruhi sel-sel otak. Sel saraf yang mengendalikan fungsi terkait juga bisa rusak.

Pendarahan otak biasanya terjadi secara tiba-tiba. Akibat dari pendarahan otak, bergantung pada penyebabnya, lokasi, ukuran pendarahan, berapa lama mengalami, pengobatan yang didapatkan, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan. Akibat paling dikhawatirkan adalah ketika sel-sel otak mati, mereka tidak beregenerasi. Maka kerusakan karena pendarahan otak dapat mengakibatkan kecacatan fisik, mental, dan fungsi tubuh lainnya.

Di Amerika, pendarahan otak menyumbang sekitar 13 persen kasus stroke. Ini berarti, pendarahan otak merupakan penyebab kedua stroke. Pendarahan otak memerlukan penanganan medis yang bersifat darurat. Ini perlu dilakukan agar tidak berdampak semakin buruk bagi kesehatan penderita. Dalam membuat diagnosa, dokter akan melakukan serangkaian tes. Tes yang dilakukan antara lain, evaluasi gejala fisik. CT scan, MRI atau MRA untuk menentukan lokasi pendarahan otak, luasnya, dan terkadang untuk menemukan penyebab pendarahan.