YOGYAKARTA – Menurut penelitian, tidak ada makanan tunggal yang dapat mencegah atau penyebab kanker payudara. Hanya saja menurut ahli onkologi medis bersertifikat, Dr. Eleonora Teplinsky, ada hal yang bisa mengurangi risiko.
Gaya hidup, besar pengaruhnya pada risiko kanker. Secara umum, berolahraga, memilih pola makan sehat, dan membatasi konsumsi alkohol terbukti menurunkan kemungkinan kanker payudara. Bukti dalam penelitian, jelas menunjukkan bahwa kelebihan berat badan menimbulkan risiko lebih tinggi untuk kanker payudara. Oleh karena itu, Dr. Polly Niravath, ahli onkologi di Houston Methodist Neal Cancer Center, merekomendasikan diet protein tanpa lemak. Upayakan buah dan sayur mendominasi piring Anda.
Niravath dilansir Huffpost, Sabtu, 10 Desember, juga menyarankan untuk menghindari makanan olahan tinggi gula. Diet nabati dan Mediterania dapat membantu mengurangi pertumbuhan sel kanker melalui sifat antioksidan, antiinflamasi, dan antiproliferatifnya. Selain itu, diet Mediterania juga dapat menyeimbangkan produksi estrogen dan insulin yang dapat membantu mencegah berkembangnya penyakit.
Makan makanan berserat tinggi, makanan dengan asam lemak tak jenuh ganda, seperti minyak ikan, buah-buahan, dan sayuran, dapat berperan proteksi dalam mengurangi hormon estrogen dan insulin. Selain jenis makanan yang bisa membantu risiko, cara memasak makanan juga memengaruhi.
Makanan yang dibakar dan hangus, membuatnya jadi karsinogenetik, kata Niravath. Menurut American Institute for Cancer Research, daging, unggas, atau ikan yang hangus dapat menyebabkan pembentukan amina heterosiklik atau HCA, yang merupakan karsinogen yang terbukti berpotensi menyebabkan kanker. HCA terbentuk ketika asam amino dan keratin bereaksi terhadap suhu memasak yang tinggi. Artinya, hindari makanan Anda hangus dan memasaknya dengan api kecil.
BACA JUGA:
Perlu dipahami, beredar mitos bahwa kedelai dapat berpotensi memengaruhi lonjakan estrogen. Menurut Studi, kedelai justru dapat mengurangi peradangan dan meningkatkan kesehatan metabolisme. Ini artinya, risiko dari estrogen berimbang.
American Intitute for Cancer juga menunjukkan bahwa minuman beralkohol dapat meningkatkan kadar estrogen. Ini berarti dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan perkembangan jaringan payudara sehingga berpotensi menyebabkan kanker payudara.