JAKARTA - Defy Cassaino mengeluarkan single perdana bertajuk Cintaku di Ibu kota hasil kolaborasi dengan arranger Elwin Hendrijanto. Penyanyi berusia 27 tahun itu menyatakan penggarapan single perdananya tersebut turut melibatkan sejumlah musisi yang rencananya lagu-lagu hasil karyannya nanti akan disusun dalam sebuah album.
"Ini impian hampir semua Musisi. Memiliki satu album utuh sebagai langkah legacy karya," ujar pemilik nama lengkap Agustinus Defy Cassaino Faubun dikutip dari ANTARA, Senin, 5 Desember.
Perjalanan bermusik Defy diawali semasa SMP yang diminta sang kakak untuk menjadi vokalis band. Menyanyikan beragam genre musik mulai dari pop klasik era Frank Sinatra lalu yang lebih modern Peabo Bryson dan Luther Vandross untuk mengasah musikalitasnya.
"Untuk musisi dalam negeri, saya menggemari Utha Likumahuwa, Chrisye dan Dian Pramana Poetra," kata lelaki berdarah Maluku itu.
Defy menuturkan sang Oma yang pertama kali menemukan bakat musikalitasnya, kemudian dia pun sering mengikuti ajang lomba menyanyi dengan sesekali meraih kemenangan. Dia pun juga belajar instrumen musik yaitu Guitar dan Bass lalu Piano.
BACA JUGA:
"Ini yang membuat saya bertekad menekuni dunia musik," kata pemilik timbre vocal yang tebal merdu itu.
Sementara itu Elwin Hendrijanto menambahkan Cintaku di Ibu kota yang dikerjakannya saat masih pandemi tersebut lagunya tergolong unik karena bernuansa Payung Teduh atau Forth Twenty yang kemudian digarap orkestrasinya agar lebih harmoni dan kekinian.
"Itulah kompromi saya dengan produser, mas Seno M. Hardjo. Jadi nafas indienya dapet, orkestrasinya juga menyatu,” ujar Elwin.
Pegiat musik Seno M Hardjo yang memproduseri Defy Cassaino menyatakan vokal Defy yang tebal dan ekspresif memang pantas membawakan hits PearlJam atau yang lebih ringan, 3 Doors Down.
"Saya amati dan pelajari lagu Cintaku Di Ibukota bukan Pop biasa. Ketika berdiskusi serius dengan Defy, akhirnya kami memutuskan untuk meminta Elwin sebagai arranger lagu ini," ujar Seno.