Bagikan:

YOGYAKARTA – Banyak pasangan yang sudah menikah, merasa bersalah saat melakukan masturbasi. Tetapi, pada lain sisi, masturbasi sebagai self-pleasure bisa bermanfaat untuk membangun kepuasan berdua bersama pasangan. Menurut penelitian kecil tahun 2015, perempuan menikan yang melakukan masturbasi memiliki lebih berpotensi mendapatkan orgasme dan hasrat seksual. Bahkan memengaruhi perspektif tentang diri, termasuk meningkatkan harga diri dan kepuasan seks lebih besar dalam pernikahan.

Mengutip penjelasan seks edukator dan terapis berbasis di Kentucky, dokter Juliana Hauser, mengatakan bahwa pola pikir masyarakat membangun anggapan ‘kotor dan memalukan’ ketika melakukan tindakan kesenangan berkaitan dengan aktivitas seksual yang disebut dengan masturbasi. Melansir PsychCentral, Senin, 21 November, masturbasi dalam pernikahan tidak sepenuhnya merugikan, asal ada batasnya. Masturbasi dapat membantu pasangan untuk mengenal tubuhnya sehingga mendapatkan cara terbaik mencapai orgasme. Bahkan, dapat membantu meningkatkan libido.

perlukah masturbasi setelah menikah
Ilustrasi perlukah masturbasi setelah menikah (Unsplash/ Deon Black)

Hauser menambahkan, komunikasi penting dalam hubungan. Termasuk juga komunikasi seksual, yang mana mengetahui bagaimana pasangan suka disentuh atau dirangsang. Ini adalah informasi berharga. Penting pula mengkomunikasikan tentang aktivitas masturbasi dengan pasangan. Karena dapat jadi pendukung kuat agar saling terbuka pada peran kesenangan diri dalam pernikahan Anda.

“Meskipun saya mendorong semua klien saya untuk melakukan praktik seks solo yang sehat dan kuat, penting bagi pasangan untuk secara terbuka mendiskusikan tingkat kenyamanan seks solo atau satu sama lain,” tutur Hauser.

Untuk berbicara dengan pasangan, ceritakan tentang beberapa hal berkaitan dengan aktivitas masturbasi. Seperti mengetahui apa yang diinginkan serta dibutuhkan, memberi ruang untuk menimbang perasaan, perjelas apa yang disetujui dan tidak, cari jalan tengah jika memiliki perbedaan alih-alih memperdebatkan siapa yang benar atau salah.

Selain melakukan komunikasi positif berkaitan dengan aktivitas seksual, penting untuk membangun batasan sehat. Masturbasi pada kondisi positif, mungkin bermanfaat. Tetapi Anda dan pasangan harus berkomunikasi secara terbuka dan jujur satu sama lain. Di samping juga berkomitmen pada apa yang telah Anda dan pasangan sepakati.