Bagikan:

YOGYAKARTA – Tak Sedikit orang yang membiarkan sisa akar gigi geraham tertinggal di gusi kendati gigi geraham sudah terjadi karies (berlubang). Padahal, gigi geraham yang sudah tinggal akar bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan gigi dan mulut.

Akar gigi bisa tertinggal di dalam gusi karena berbagai kondisi, seperti pencabutan gigi yang tidak sempurna, gigi patah akibat trauma/benturan keras, dan karies gigi.

Akan tetapi, sebagian orang justru membiarkan akar gigi tertinggal di dalam gusi dan tidak melakukan perawatan akar gigi. Hal tersebut bisa menyebabkan beragam masalah.

Risiko Sisa Akar Gigi Geraham tidak Dicabut

Dihimpun VOI dari berbagai sumber, berikut beberapa masalah kesehatan gigi dan mulut yang mungkin timbul jika sisa akar gigi geraham tidak dicabut.

  1. Infeksi pada Gusi

Karies gigi geraham yang menyisakan akar gusi bermula dari lubang pada mahkota atau permukaan gigi yang meluas.

Salah satu penyebab gigi berlubang adalah adanya bakteri yang semakin lama semakin menggerogoti gigi.

Jika gigi yang berlubang hanya tersisa akarnya saja, bukan berarti infeksi bakteri sudah tidak ada, justru bakteri semakin banyak pada gigi tersebut.

Sewaktu-waktu, bakteri pada sisa akar dapat menjadi banyak sehingga terjadi peradangan atau infeksi bakteri.

Ilustrasi Perawatan Gigi
Ilustrasi Perawatan Gigi (Foto: Pixabay)

Situasi tersebut akan membuat area gusi sekitar sisa akar mengalami peradangan. Anda juga akan merasakan gigi jika sudah pada tahap ini.

Jika sudah mengalami kondisi yang demikian, dokter gigi tidak dapat langsung melakukan tindakan pencabutan. Terlebih dulu, perlu dilakukan perawatan.

Terapi yang dapat dilakukan untuk mengatasi infeksi adalah pengobatan antibiotik. Penggunaan antibiotik efektif untuk membunuh bakteri penyebab infeksi.

Setelah infeksi hilang, barulah sisa akar dapat dicabut untuk mencegah terjadinya infeksi yang sama.

  1. Epulis Granulomatosa

Gangguan kesehatan gigi dan mulut yang satu ini merupakan lesi yang tampak seperti tumor. Adapun isi dari epulis adalah proliferasi pembuluh darah, sel fibroblast, dan sel radang.

Epulis granulomatosa terjadi karena ada iritasi lokal dan trauma. Selain itu, penyakit ini juga bisa disebabkan oleh sisa akar gigi yang tertinggal di dalam gusi.

Penegakan diagnosis granulomatosa dilakukan lewat pemeriksaan radiologi. Epulis pada gusi akan terlihat berbentuk berlobus-lobus.

Beberapa gejala epulis yakni peradangan, serta pendarahan yang muncul secara tiba-tiba dan disertai rasa ngilu.

Epulis granulomatosa bisa diatasi dengan bedah eksisi. Akan tetapi, sebelum melakukan pembedahan, dokter terlebih dahulu akan membersihkan karang gigi (scalling) untuk mencegah adanya infeksi pada karang gigi.

Jika epulis berukuran kurang dari 5 mm, dokter akan melakukan kuretase dan scaling.

  1. Kista

Sisa akar gigi geraham juga bisa menyebabkan kista, baik itu kista radikuler maupun kista periapikal.

Asal tau saja, sisa akar gigi yang tertinggal di gusi menyumbang 60 persen dari seluruh kejadian kista yang terjadi pada rongga mulut.

Sedianya, kista radikuler tidak menimbulkan gejala, sehingga pasien sering tidak menyadari jika di dalam rongga mulutnya terdapat kista.

Dari pemeriksaan radiologi, kista radikuler memiliki bentuk kehitaman membulat dengan batas tepi tegas. Peradangan pada gusi akan terjadi jika kista sudah membesar.

Kista pada pada rongga mulut dapat diatasi dengan perawatan enukleasi atau marsupilasi. Kedua metode ini termasuk dalam kategori bedah minor dan efektif untuk menghilangkan kista.

Demikianlah beberapa dampak negatif membiarkan sisa akar gigi geraham tertinggal di gusi.