Bagikan:

YOGYAKARTA – Kebanyakan orang dewasa pernah mengalami peradangan gusi yang secara medis disebut dengan gingivitis. Kondisi ini, umumnya gejala ringan. Tetapi bisa menjadi berat kalau tidak segera diatasi.

Gingivitis disebabkan penumpukan bakteri di sekitar gusi. Kondisi ini diikuti gejala gusi merah, bengkak, dan bisa berdarah ketika menyikat gigi. Melansir Medical News Today, Jumat, 29 Juli, gingivitis dapat sembuh dengan sendirinya apabila menjaga kebersihan mulut. Seperti menyikat gigi dengan rutin dan lebih lama, flossing secara teratur, dan obat kumur antiseptik juga bisa membantu.

Terdapat dua jenis gingivitis, pertama yang dipicu plak gigi menumpuk sehingga dapat mengiritasi, mengakibatkan peradangan, perubahan warna, dan terasa nyeri. Selain bisa disebabkan plak menumpuk, lesi gingiva bisa dipicu infeksi bakteri, virus, dan jamur. Peradangan, diketahui sebagai respons tubuh terhadap reaksi alergi, penyakit, dan reaksi terhadap benda asing. Bisa juga karena mengenakan gigi palsu.

Gingivitis dapat memicu gejala yang lebih parah, disebut periodontitis. Biasanya kalau mengalami periodontitis dapat menyebabkan komplikasi, bahkan kehilangan gigi.

peradangan gusi atau gingivitis
Ilustrasi peradangan gusi atau gingivitis (iStockphoto)

Secara terperinci, ketika plak terakumulasi menumpuk bakteri di sekitar gigi. Plak gigi merupakan biofilm yang secara alami bisa menumpuk. Ini terjadi ketika bakteri menempel pada permukaan halus gigi. Kemudian plak mengeras menjadi karang gigi. Warnanya putih kekuningan dan hanya dapat dibersihkan oleh profesional gigi.

Ketika penumpukan plak dan karang gigi memicu respons imun, berpotensi merusak jaringan gusi. Akhirnya pasien dapat mengalami komplikasi lebih lanjut termasuk gigi jadi patah.

Selain yang disebutkan di atas, perubahan hormon selama pubertas, menopause, siklus menstruasi, dan kehamilan. Bisa juga dipicu penyakit tertentu, seperti kanker, diabetes, HIV, dan konsumsi obat-obatan yang memengaruhi produksi air liur. Bahkan, perokok dan orang dengan usia tertentu juga bisa memicu gingivitis. Ada pula yang mengalaminya karena riwayat keluarga.

Melansir Mayo Clinic,  cara mencegah gingivitis bisa dengan tiga hal. Pertama, menjaga kebersihan mulut, setidaknya sikat gigi dua kali sehari pada pagi dan sebelum tidur. Flossing bisa dilakukan dua kali sehari. Saran ahli gigi, flossing bisa dilakukan sebelum Anda menyikat gigi supaya partikel makanan dan bakteri lebih mudah terlepas.

Kedua, periksa gigi secara teratur setidaknya 6-12 bulan sekali. Ketiga, jalani pola hidup yang sehat, seperti mengelola gula darah bagi penderita diabetes dan makan makanan sehat.