YOGYAKARTA – Dalam kebudayaan kejawen, posisi rumah ikut menentukan nasib penghuni rumah di masa yang akan mendatang. Ada banyak hal yang harus dihindari saat memilih hunian salah satunya adalah menghindari rumah tusuk sate. Mitos tentang rumah tersebut banyak beredar di masyarakat.
Secara umum rumah tusuk sate mengacu pada posisi bangunan. Untuk lebih jelasnya berikut rangkumannya, diambil dari beberapa sumber.
Pengertian Rumah Tusuk Sate
Rumah tusuk sate adalah istilah yang disematkan kepada hunian yang posisinya berada di pangkal tengah pertigaan yang bentuknya seperti huruf T.
Bagi sebagian orang, rumah serupa ini memiliki “tusukan” energi yang cukup besar dari jalur utama yang konon bisa berpengaruh pada penghuninya. Efek tersebut memang tak banyak diketahui oleh orang biasa, namun bagi orang yang memiliki sensitifitas tinggi akan memiliki pengaruh yang terasa.
Posisi tusuk sate banyak dihindari di lingkungan yang masih kental dengan kebudayaan Kejawen terutama di lingkungan sosial yang tradisional. Namun di beberapa klaster atau perumahan modern, pengembang memilih menjadikan lahan posisi tusuk sate sebagai fasilitas umum (fasum) seperti taman, pos ronda, atau lapangan.
Mitos Rumah Tusuk Sate
Posisi tusuk sate konon berpengaruh pada kenyamanan penghuni rumah. Penghuni merasa tidak betah di rumah padahal rumah yang ditinggalinya sesuai dengan standar rumah nyaman.
Selain itu, konon depan rumah tusuk sate jadi tempat favorit kecelakaan kendaraan bermotor. Meski kecelakaan berkaitan erat dengan kecerobohan pengendara di pertigaan namun masyarakat menghubungkannya dengan hal mistis.
Penghuni rumah posisi ini juga disebut sering sakit. Secara ilmiah sirkulasi udara yang terjadi pada rumah tersebut biasanya kurang bagus karena angin yang terbawa dari kendaraan langsung menuju rumah sehingga membawa debu, polusi, dan penyakit ke dalam rumah. Akan tetapi faktor magis juga kerap dikaitkan oleh masyarakat.
Ciri-ciri Rumah Tusuk Sate
Pada dasarnya ciri visual rumah posisi ujung tusuk sate sangat mudah dikenali. Adapun ciri secara spesifik adalah sebagai berikut.
- Berada di ujung pertigaan
- Sering dijadikan sebagai tempat berhentinya orang tersesat karena mencari alamat.
- Memiliki akses jalan utama ke tiga arah menginat pertigaan T
- Lebih sering berdebu karena terbawa kendaraan dari tiga arah
- Menghadap ke arah jalan tunggal
Efek Negatif Posisi Tusuk Sate
Efek negatif rumah yang ada di ujung pertigaan bisa dilihat dari kacamata mitos atau nyata. Adapun secara mitos adalah sebagai berikut.
- Bangunan sering dianggap kurang baik oleh tetangga atau kerabat karena keberadaan mitos tersebut.
- Dianggap jadi penyebab nasib buruk penghuni.
- Penghuni jadi merasa tersugesti dengan energi negatif di sekeliling rumah.
Adapun secara fakta, efek negatif rumah sate juga bisa dilihat secara kasat mata yakni sebagai berikut.
- Lebih mudah kotor karena debu yang terbawa kendaraan dari tiga arah.
- Lingkungan kerap disinggahi orang tak dikenal terutama saat mereka berhenti untuk mencari alamat atau petunjuk jalan.
- Rawan kecelakaan kendaraan.
- Harga biasanya dijual murah sehingga pemilik tak bisa ambil untung sesuai pasaran.
Efek Positif Posisi Tusuk Sate
Meski memiliki efek negatif, bukan berarti bangunan tusuk sate tak memiliki kelebihan. Adapun kelebihan rumah tersebut adalah sebagai berikut.
- Bisa dibeli murah sehingga menguntungkan
- Punya akses ke tiga arah jalan
- Cocok untuk lokasi usaha karena bisa dilihat dari tiga arah
Itulah informasi terkait rumah tusuk sate. Untuk mendapatkan informasi menarik lain kunjungi VOI.ID.