Buat Ekstrovert, Ini 6 Rekomendasi dari Psikolog agar Nyaman dengan Diri Sendiri
Ilustrasi rekomendasi psikolog untuk kepribadian ekstrovert (Unsplash/Paige Cody)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Bagi ekstrovert, menjadi diri sendiri terbilang sulit. Karena kepribadian ini nyaman berada di sekitar orang lain, maka merenungkan pikiran dan perasaan sendiri mungkin jadi hal yang sulit. Menurut psikolog Christine Selby, Ph.D., lebih dari 50 persen orang ekstrovert tidak ‘terprogram’ untuk nyaman bersama diri sendiri.

Nyaman bersama diri sendiri, digambarkan sebagai situasi yang sulit sendirian dengan diri kita sendiri. Menjadi diri sendiri, diterangkan oleh Selby, sebagai proses menyadari pemikiran-pemikiran tentang keadaan kita sebenarnya. Kadang, pemikiran ini penting untuk membuat perubahan dalam hidup. Misalnya ketika mengalami hubungan yang sulit, kenangan buruk, menyadari jenjang karir yang diinginkan, dan lainnya.

Berdasarkan rekomendasi yang sehat untuk merasa lebih yaman dengan diri sendiri dari Selby dan psikolog klinis Carolyn Ferreira, Psy.D., berikut yang bisa dilakukan.

1. Buat rutinitas untuk diri sendiri

Selby menyarankan untuk menyetel timer  selama 5 menit untuk diam diri sejenak dan mengambil napas dalam-dalam. Jika suasana sekitar berpotensi mengganggu, tutup mata Anda. Bisa juga dengan mata terbuka dan menikmati lingkungan sekitar Anda. Cara sederhana ini, bisa dilakukan seminggu sekali atau setiap hari.

tips untuk ekstrovert agar nyaman dengan diri sendiri
Ilustrasi rekomendasi psikolog untuk kepribadian ekstrovert (Unsplash/Ashlyn Ciara)

2. Ambil waktu sendiri

Menyendiri dengan pikiran dan perasaan, merupakan kesempatan untuk refleksi diri. Selby menyarankan untuk mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan penting untuk direfleksikan. Pertanyaan tersebut antara lain ‘bagaimana rasanya dengan cobaan yang dialami’, ‘seberapa sulit untuk merasa nyaman melalui cobaan’, ‘mengapa merasa tidak nyaman’, dan ‘bagaimana cara tepat mengatasi persoalan yang dialami’.

3. Hindari menekan diri sendiri

Memberi penilaian pada pilihan, cenderung bikin tertekan. Hal tersulit bagi banyak orang yang mencoba merefleksikan diri adalah menahan diri untuk tidak mengkritik diri sendiri, kata Selby. Rekomendasinya, jangan tolak apa yang sedang dirasakan dan dipikirkan. Karena ketika terlalu memberi penilaian, akan semakin ragu membulatkan pilihan.

4. Terhubung dengan orang lain

Ini merupakan keahlian ekstrovert untuk terhubung dengan orang lain. Namun, perlu dikenali mana orang-orang terdekat yang bisa menjadi support system yang mendukung dengan tulus.

5. Berhenti membandingkan diri dengan orang lain

Orang lain mungkin bukan acuan untuk menjadi lebih baik. Tetapi kadang bisa membantu untuk memperbaiki diri. Lantas bagaimana rekomendasi dari psikolog? Menurut Ferreira, penting untuk bertanya pada diri sendiri ‘apakah membandingkan diri dengan orang lain akan membantu mencapai tujuan atau menghalangi’. Kalau membandingkan untuk memotivasi dan jadi lebih baik, boleh dilakukan asalkan tidak mempermalukan diri sendiri.

6. Menikmati alam

Banyak orang yang nyaman dengan diri mereka sendiri ketika berada di alam bebas. Anda bisa melakukan perjalanan yang dekat dengan alam. Misalnya duduk di pantai yang sepi dan menulis jurnal tentang pikiran dan perasaan yang muncul ketika melihat ombak. Bisa juga pergi ke taman dan melakukan hal yang menyenangkan, seperti mengamati orang lain dan lingkungan.