Bagikan:

JAKARTA - Chef Juna Rorimpandey dan Renatta Moeloek memperlihatkan keahliannya di dunia kuliner dengan memandu serta menjadi co-producer serial dokumenter Kisarasa: Kenali Kisah Dibalik Rasa. Serial yang terdiri dari 8 episode berdurasi 30 menit ini mengupas sisi lain kuliner legendaris tanah air.

Seluruh episode dapat ditonton gratis si kanal YouTube Kisarasa. Episode pertama membawa penonton menilik kisah kuliner bebek betutu bersama Ibu Rai – pemilik restoran kenamaan Betutu Ibu Rai di Kota Denpasar, Bali.

“Serial dokumenter sesungguhnya dapat menjadi media untuk mengingatkan orang. Sayangnya, genre ini masih belum terlalu populer. Padahal, dokumenter memiliki derajat realita dan akurasi yang tinggi," kata sutradara Kisarasa Cianicolay dari Jade Fifty Production .

Kisarasa tidak hanya ingin menjelaskan tentang masakan, cara masak dan rempah-rempah tradisional. Lewat serial ini, mereka ingin membagikan dan mengingatkan kembali kisah di balik kuliner legendaris Indonesia sekaligus kembali mengangkat citra genre dokumenter.

Juna mengatakan penting untuk mengenali lebih jauh sejarah suatu makanan agar kita dapat lebih menghargai keberadaan makanan tersebut.

“Every dish has a story to tell. Kisarasa menyajikan beragam kisah kuliner tradisional tanah air dengan satu benang merah, yaitu kuliner tradisional dapat melegenda dan tetap relevan di tengah perkembangan zaman karena ada local heroes yang berusaha melestarikannya," kata Juna.

Para pahlawan itu adalah pemilik depot dan restoran lokal. Kisarasa mengajak penonton untuk menilik lebih jauh aspek ini sehingga ketika seseorang menikmati kuliner dalam negeri, mereka bisa lebih menghargai keberadaan kuliner dan komunitasnya sehingga terciptalah suatu kebanggaan tersendiri, lanjut dia.

Chef Renatta menambahkan ia selalu tertarik mengetahui asal usul makanan yang dinikmati.

"Untuk menyajikan sepiring brongkos khas Yogyakarta butuh satu kolaborasi yang apik – mulai dari peternak sapi lokal, pengepul kluwek, hingga juru masak. Kisarasa adalah serial dokumenter yang menceritakan betapa banyaknya tangan yang terlibat dalam proses pemilihan bahan baku hingga menjadi hidangan yang dinikmati oleh banyak orang,” ujarnya.