JAKARTA - Jessica Iskandar dan Vincent Verhaag mengelar jumpar pers terkait penipuan yang mereka alami. Jessica tertipu bisnis penyewaan mobil dan rugi ribuan dollar Amerika.
"Jadi penipuan ini bermula saat saya pindah ke bali pada tahun 2020. Saya ditawari untuk endorse mobil, bekerjasama dari trip id. Dimana saya dipinjamkan mobil oleh trip.id selama satu minggu dengan imbalan promosi di Instagram. Dengan kontak person ibu Claudia," ujar Jessica ditemui di Jakarta, Kamis, 14 Juli.
Ketika Alphard diantar oleh Claudia, Jessica diberitahu komisaris trip id, bernama Chritoper Stefanus Budianto atau yang biasa dipanggil steven ini ingin bertemu dan mengajak makan malam bersama-sama dengan pacarnya, Tifani.
"Setelah bertemu, saya diajak bicara bisnis. Yaitu menitipkan mobil pribadi saya, Aphard dengan nomer B 73 DAR untuk disewakan oleh Steven melalui perusahaan Steven selama satu tahun. Karena mobil tersebut tidak saya gunakan dan di Jakarta, Steven menawarkan mengambil mobil tersebut dan menawarkan pembagian keuntungan Rp66 juta per 3 bulan," kisahnya.
Steven mengatakan BPKB dan STNK mobil Jessica harus disimpan oleh Steven karena mobil tersebut akan dipinjam oleh aparat negara jadi status kepemilikannya harus jelas dan mobil tersebut akan diganti plat nomernya sementara.
"Seiring berjalan waktu, saat saya membeli Mini Cooper, Steven kembali menawarkan penyewaan mobil dengan pembagian hasil Rp30 juta per bulan. Karena saat itu masih plat nomer bantuan, Steven menawarkan untuk menguruskan STNK dan saya percaya," imbuhnya.
"Setelah itu, Steven selalu menawarkan kepada saya jika ada mobil yang dijual atau digadaikan. Saya tertarik sehingga membeli 4 unit Aphard dan menerima gadaian dari pemilik mobil dua unit porsche dan satu unit Hammer melalui Steven. Dengan perjanjian lewat dua bulan tidak dibayar akan menjadi milik saya," tutur ibu dua anak ini.
Dan Steven pun kembali menawarkan untuk menyewakan mobil-mobil itu melalui trip id dengan keuntungan yang berbeda setiap mobilnya. Selain itu, Steven dan Jessica juga patungan membeli mobil Mercedes Benz yang sudah ada penyewanya yaitu kedutaan besar Arab. Serta satu unit Land Cruiser yang disebut akan disewa korporat selama satu tahun.
"Semua kendaraan mewah tersebut steven bilang akan disewakan oleh aparat dan pecajat negara. Serta untuk G20 di Bali. Kembali Steven juga meyakinkan saya bahwa plat nomer akan diganti untuk keperluan sewa. Selain itu ada pula uang sebesar USD 30 ribu yang diiming-imingi akan dibeli Rp15 ribu per dollar," katanya dikutip dari Paragram Official.
Naas, ternyata semua janji manis keuntungan yang ditawarkan kepada Jessica ternyata bohong.
BACA JUGA:
"Dua bulan setelah pembelian Mercedez dealer mobil tersebut menanyakan apakah benar saya menjual mobil itu kembali. Saya tidak menjual melainkan disewakan melalui Steven," kenangnya.
Itulah awal mula jessica sadar tertipu. "Ketika saya cek ternyata transferan kepada saya tidak pernah masuk. Semua bukti transferan tidak pernah masuk ke rekening saya, hanya ada beberapa di awal saja yang benar. Selebihnya Steven mengirimi saya bukti transfer palsu termasuk transfer pembelian USD," katanya.
"Saat saya berada di Jakarta, asisten rumah tangga saya mengabarkan mobil Hammer yang digadaikan kepada saya diambil oleh pemiliknya yang mengaku tidak pernah menggadaikan mobilnya. Ketika suami saya bisa menghubungi, Steven sudah berada di Singapura dan mengakui penipuannya benar," jelas Jessica.
Saat ini laporan Jessica Iskandar tengah diproses oleh Polda Metro Jaya. "Saya berterimakasih Polisi sudah responsif menerima laporan saya dan memanggil saksi-saksi. Saya berharap tidak ada penipuan lagi di kemudian hari," pungkasnya.