JAKARTA - Rey Mbayang dan Dinda Hauw, Rio Dewanto, Enzy Storia, Bio One, Hanggini, hingga Jefri Nichol didapuk menjadi juri ajang Falcon Script Hunt 2022 yang akan dilaksanakan pada 5 Juli sampai 5 Desember 2022 (lima bulan).
Penyelenggaraan kompetisi ini diharapkan dapat melahirkan dan menemukan para scriptwriter baru dengan berbagai kelebihan serta kesegaran ide cerita yang mereka tawarkan untuk perkembangan industri perfilman Indonesia.
Selain juri dari artis, ada 13 orang profesional lain di bidangnya yang akan menjadi juri untuk mencari karya terbaik dari karya-karya yang telah berhasil lolos untuk dilakukan penilaian. Kesembilan belas juri ini mewakili 3 bidang yang erat kaitannya dengan industri perfilman, yakni sutradara, scriptwriter, dan juga aktor.
Untuk sutradara ada Herwin Novianto, Ifa Isfansyah, Andibachtiar Yusuf, Indra Gunawan, Fajar Bustomi, dan Rako Prijanto. Sedangkan untuk scriptwriter akan ada Titien Wattimena, Danial Rifki, Alim Sudio, Oka Aurora, Anggoro Saronto, dan Ifan Ismail
Tahun ini, tajuk lombanya adalah #CeritaCitaCinta. "Kami ingin mengajak para penulis untuk menerjemahkan cerita kehidupan yang berhubungan dengan mimpi, harapan, dan cinta dalam berbagai bentuk, genre, dan gaya bercerita. Kami ingin mendengarkan cerita-cerita yang mungkin belum pernah terungkap karena belum bisa atau belum sempat diceritakan kepada dunia, untuk itu kami memberikan ruang seluas-luasnya bagi para penulis untuk berkreasi pada kompetisi yang kami selenggarakan," ujar Rako Prijanto dalam virtual pers rilis, Selasa, 5 Juli.
Dia berharap ajang Falcon Script Hunt ini bisa dijadikan sebagai pencarian bakat penulis baru yang mempunyai potensi baik bagi industri perfilman Indonesia.
“Saya melihat kegiatan ini sebagai sumbangsih Falcon Pictures terhadap perkembangan industri kreatif nasional. Stimulus untuk menemukan potensi-potensi yang bisa saja selama ini tidak terlihat padahal punya sesuatu yang tersimpan. Saya senang bisa terlibat di project/kegiatan ini, karena saya selalu berkeinginan menemukan ide-ide liar yang mungkin saja belum tentu bisa saya temukan lewat jalur yang sudah mapan,” ujar Andibachtiar Yusuf.
BACA JUGA:
Bio One berharap karya yang diikut sertakan dalam kompetisi ini adalah karya yang jujur. "Iya, yang penting harus jujur sih dalam berkarya. Sehingga nanti script yang dihasilkan bisa mengalir ceritanya," jelasnya.
Sedangkan Jefri Nichol mengaku, tidak membatasi genre diajang ini. "Kalau saya tidak pernah membatasi harus genre ini atau itu. Yang penting karakternya kuat dan ceritanya bagus, apapun genrenya tidak masalah buat saya," terang Jefri.
Pemenang kompetisi ini akan mendapat kesempatan naskahnya diangkat menjadi film. Enam naskah terpilih sebagai pemenang utama berhak atas hadiah uang Rp50.000.000 untuk masing-masing pemenang. Selain pemenang utama, 12 naskah favorit pilihan juri juga berhak mengikuti mentorship program.