JAKARTA - Nikki Belton mendapat kecaman ketika dia membuka perusahaan pembersih telanjang. Wanita berusia 33 tahun ini menyediakan para pekerja wanita yang akan merapikan rumah pelanggan, namun tidak mengenakan pakaian.
Sebagai owner, tentu banyak pihak yang menganggap Nikki cenderung berpegang pada sisi bisnis. Artinya, dia tidak akan turun langsung melakukan pekerjaan itu sambil memamerkan tubuhnya.
Namun, wanita yang tinggal di Plymouth itu menjawab kritikan itu. Ia ingin membuktikan bahwa dia akan terjun sebagai karyawan di The Naked Cleaning Company.
"Saya ingin menyerang orang-orang yang telah mengatakan bahwa saya tidak akan melakukannya, jadi saya menawarkan untuk membersihkan (rumah) untuk lima orang," kata Nikki dilansir dari Daily Star, Selasa, 13 Oktober.
BACA JUGA:
Nikki sendiri tidak khawatir terjun langsung melakukan membersihkan rumah pelanggan tanpa busana. Ia akan memeriksa setiap klien dan memastikan semua orang mengetahui kebijakan "tanpa sentuhan" yang ketat dari perusahaannya.
Pengusaha, yang memulai bisnisnya pada bulan Januari, ini menambahkan: "Saya meluncurkan Naked Cleaning Company sebagai cabang dari perusahaan pembersih utama saya karena saya melihat tidak ada yang seperti itu di luar sana.
"Pembersih kami akan melakukan tugas-tugas seperti menyedot debu, membersihkan debu, dan menyeka permukaan."
Dengan biaya 75 poundsterling per jam, Nikki dan karyawannya akan bekerja topless atau hanya mengenakan lingerie. Penyedotan debu biasanya mereka selipkan di pakaian dalam itu. Bagi pelanggan yang ingin melihat pekerja wanita telanjang bulat, harus mengeluarkan uang sebesar 95 poundsterling.
Di saat beberapa orang berpikir pembersihan telanjang seperti ini porno, Nikki bersikeras mengatakan tidak. Dia memastikan setiap karyawannya berusia 25 tahun ke atas dan memiliki pengalaman dalam pembersihan profesional.
Pemilik perusahaan ini juga tidak membeda-bedakan penampilan dan memilih wanita dari segala bentuk dan ukuran. Dia percaya hal ini mendorong pelanggan untuk menghargai tubuh wanita.