Bagikan:

JAKARTA - Sebuah perusahaan penyedia cleaning service perempuan telanjang berencana untuk meluncurkan layanan secara global.

Nikki Belton dan Leanne Woolman meluncurkan The Naked Cleaning Company pada awal tahun 2020. Namun tertahan karena lockdown akibat pandemi COVID-19.

Perusahaan tersebut menawarkan berbagai layanan pembersihan rumah tangga di mana para pekerjanya hanya akan mengenakan pakaian dalam, topless atau sepenuhnya telanjang saat bekerja.

Dengan biaya 75 poundsterling per jam, Nikki dan karyawannya akan bekerja topless atau hanya mengenakan lingerie. Penyedotan debu biasanya mereka selipkan di pakaian dalam itu. Bagi pelanggan yang ingin melihat pekerja wanita telanjang bulat, harus mengeluarkan uang sebesar 95 poundsterling.

Kini Nikki mengungkap, perusahaannya akan segera menawarkan layanan di seluruh dunia. bersama Leanne, ia akan terbang untuk mewaralabakan bisnis telanjang mereka secara internasional, lapor Plymouth Live.

Berbicara tentang perusahaannya, Nikki berkata: "Saya selalu tahu saya ingin membangun model bisnis yang dapat terus saya kembangkan. Sejauh ini kami memiliki model waralaba yang siap untuk Amerika, Kanada, Belanda dan mudah-mudahan Australia."

Nikki Belton, pemilik layanan cleaning service perempaun telanjang (Foto: Plymouth Live)

Nikki mengatakan, The Naked Cleaning Company yang ia miliki diminati di seluruh dunia, bahkan hingga Dubai.

Awal tahun ini, salah satu pemilik perusahaan mengatakan bagaimana bisnis mereka berkembang pesat setelah berakhirnya lockdown. Sekarang, duo ini berencana untuk melakukan bepergian ke luar negeri sesering mungkin pada tahun depan untuk mempromosikan perusahaan mereka.

Di saat beberapa orang berpikir pembersihan telanjang seperti ini porno, Nikki bersikeras mengatakan tidak. Dia memastikan setiap karyawannya berusia 25 tahun ke atas dan memiliki pengalaman dalam pembersihan profesional.

Selain itu, layanan ini diatur dan disediakan melalui sistem pemesanan yang aman di mana pekerja dan klien sama-sama wajib melalui pemeriksaan DBS (uji jejak rekam kriminal) sebelumnya.

Pemilik perusahaan ini juga tidak membeda-bedakan penampilan dan memilih wanita dari segala bentuk dan ukuran. Dia percaya hal ini mendorong pelanggan untuk menghargai tubuh wanita.

"Ini semua tentang citra tubuh; tidak peduli apa bentuk atau ukuran Anda, ini tentang pemberdayaan wanita dan menjadi percaya diri," tandas Nikki.

Kira-kira, kalau layanan ini ada di Indonesia bagaimana ya?