JAKARTA - Rapper Tory Lanez didakwa bersalah oleh jaksa penuntut Los Angeles karena dua hal: membawa senjata tajam dan melakukan penyerangan dengan senjata tajam pada Kamis, 8 Oktober.
Ia didakwa setelah menembak rapper Megan Thee Stallion pada Juli. Sebelumnya, Stallion menceritakan kasus ini dalam Instagram-nya.
Saat itu, keduanya sedang bertengkar di dalam mobil setelah menghadiri pesta di Hollywood Hills. Setelah keluar dari mobil, Lanez menembak kaki Stallion dengan pistol.
Lebih dari sebulan setelah kejadian, Stallion menolak menyebut siapa pelaku penembakannya tetapi pada akhirnya ia melaporkan Tory Lanez.
BACA JUGA:
“Anda menembak saya dan Anda mendapat publikasi dan orang lain dalam berbohong. Berhenti berbohong. Mengapa berbohong? Saya tidak mengerti,” kata pelantun WAP dalam Instagram.
Setelah itu, pria bernama asli Daystar Peterson ditangkap keesokan harinya karena kasus kepemilikan senjata tetapi tidak ada yang berhubungan dengan insiden tersebut.
Sementara itu, Megan Thee Stallion harus melakukan operasi untuk pengambilan peluru dari dalam kakinya. Ia mengaku hal tersebut sangat menyakitkan.
Pada 2 September, Lanez mengumumkan akan merilis pernyataan terkait kejadian tersebut tetapi ia malah menyatakan perilisan album terbarunya. Alhasil warganet mengecam perbuatan Lanez karena mengeksploitasi kejadian Megan untuk mempromosikan musiknya.
Dalam album tersebut, Lanez sempat menuduh Stallion ingin menjatuhkan kariernya. Tetapi laporan terbaru menyatakan Tory Lanez bersalah dan terancam hukuman 23 tahun penjara.