Menurut Ahli, 5 Hal Ini Menyebabkan Perempuan Tak Menikmati Bercinta dengan Pasangan
Ilustrasi hal yang menyebabkan bercinta tak lagi nikmat (Freepik/Jcomp)

Bagikan:

JAKARTA – Kenikmatan dalam bercinta merupakan kontribusi dari pihak yang bersepakat dalam aktivitas seksual. Apabila salah satunya tidak menikmati sesi bercinta, maka perlu mengetahui alasan dan menemukan solusi agar absennya aktivitas seksual romantis ini tidak mengganggu hubungan asmara.

Kenikmatan bercinta, menurut psikolog klinis dan sex theraphy, Dr. Marianne Brandon, tidak hanya mengenali teknik secara tepat tetapi juga perlu jalinan komunikasi untuk menemukan yang terbaik. Nah, mengapa perempuan bisa tidak menikmati momen bercinta dengan pasangannya? Dilansir Health Cleveland Clinic, Rabu, 5 Januari, berikut 5 penyebab yang perlu diketahui.

Spesialis kesehatan wanita, Pelin Batur, MD. mengatakan bahwa hubungan intim mungkin menyakitkan. Mungkin juga tidak mencapai klimaks atau libido tidak cukup menjadi pendorong untuk beraktivitas intim bersama pasangan. Penyebab pertama, menurut dokter Batur, libido bisa dipengaruhi banyak hal. Termasuk diantaranya faktor hormonal, stres, dan masalah hubungan.

1. Stres

Stres bisa menggeser urutan aktivitas bercinta menjadi urutan paling bawah setelah semua tugas selesai dikerjakan. Bahkan memikirkan hal yang diluar kendali atau tertekan juga memengaruhi libido, kata Batur.

Saran darinya, penyebab ini hanya bisa diselesaikan ketika seseorang menyadari bahwa stres mengganggu kehidupan seksualnya. Misalnya bisa dengan menanyakan pada diri sendiri, atau Anda sebagai pasangan bisa menanyakan dan membantu pasangan Anda menemukan solusi dari penyebab menurunnya libido yang pertama ini.

2. Sakit

Rasa sakit saat berhubungan seks seperti tanda kalau ada yang tidak beres. Paling umum, rasa sakit dari aktivitas seksual antara lain disfungsi dasar panggul, perubahan hormonal, dan penyebab medis lainnya.

Disfungsi dasar panggul terjadi ketika otot-otot dasar panggul tidak rileks secara normal. Perempuan dengan kondisi ini sering mengalami hubungan seksual yang menyakitkan. Yang dibutukan adalah perawatan dan terapi fisik untuk membantu menyelesaikan masalah.

Perubahan hormonal, seperti hormon estrogen dan testosterone bisa menyebabkan seks menyakitkan. Sepeti pada perempuan yang sedang menyusui mengalami perubahan hormonal. Pun dengan perempuan yang memasuki masa menopause, ini menyebabkan vagina kering dan perih jika dipaksa penetrasi. Dalam beberapa kasus diperlukan perawatan hormonal. Tetapi di kasus yang ringan bisa menggunakan pelumas supaya penetrasi tidak terasa menyakitkan.

Penyebab medis lainnya, termasuk infeksi dan endometriosis. Kata Batur, solusi yang bisa dilakukan tergantung masalahnya apa. Maka diperlukan konsultasi pada spesialis untuk mengetahui pemicunya baru diberikan langkah-langkah solutif.

3. Penyebab psikologis

Kecemasan, depresi, masalah hubungan, trauma seksual bisa mendasari menghilangnya gairah bercinta. Dalam kasus seperti ini, menurut Batur, perlu bantuan profesional kesehatan mental untuk mengatasi kesulitan menjalin keintiman dengan pasangan.

4. Libido lemah

Terkadang dorongan seks yang lemah dipicu faktor pola pikir. Beberapa perempuan memiliki dorongan seks yang rendah tanpa ada masalah mendasar dan butuh bantuan profesional.

Terdapat pula perempuan dengan hasrat responsif, yang mungkin tidak begitu tertarik melakukannya hingga menyadari aktivitas di atas ranjang bersama pasangan itu menyenangkan. Menurut dokter Batur, pada kasus ini ia hanya perlu mengikuti arus dan membiarkan otak mengejar atau mengekspresikan sensualitas pada pasangan.

5. Perlu penyegaran

Penyebab terakhir ini berkaitan dengan cara dan capaian orgasme. Jika bercinta tidak mencapai orgasme, maka perlu menyegarkan pengetahuan tentang tubuh dan pendidikan seks. Jelas Batur, banyak perempuan berpikir mereka harus bisa mencapai klimaks dengan berhubungan seksual. Padahal dengan berhubungan seksual pun membutuhkan rangsangan eksternal untuk mencapai orgasme.

Maka, cobalah untuk tidak malu atau lebih percaya diri di kamar tidur. Ketahui titik-titik penting tubuh untuk mencapai kesenangan, komunikasikan dengan pasangan, eksplorasi gaya, dan jaga kemesraan di luar kamar sebab besar pengaruhnya pada intimasi.