Bagikan:

YOGYAKARTA - Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana kita membangun pemahaman tentang dunia di sekitar kita? Teori belajar konstruktivisme menawarkan jawaban menarik atas pertanyaan tersebut.

Alih-alih menjadi penerima pasif informasi, konstruktivisme memandang kita sebagai pembangun aktif pengetahuan. Mari kita bahas lebih dalam tentang teori ini dan implikasinya dalam pendidikan.

Teori Belajar Konstruktivisme

Dilansir dari laman Western Governors University School, teori konstruktivisme menekankan bahwa kita tidak hanya menerima informasi secara pasif, tetapi kita aktif menyusun dan mengatur informasi tersebut untuk menciptakan pemahaman yang koheren.

Bayangkan pikiran kita seperti sebuah bangunan. Setiap pengalaman baru adalah batu bata yang kita tambahkan untuk membangun bangunan tersebut.

Kemudian guru sebagai pendidik, akan memiliki peran penting dalam menyediakan bahan bangunan yang tepat dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi siswa untuk membangun pengetahuan mereka sendiri.

Prinsip-Prinsip Dasar Konstruktivisme

Teori konstruktivisme menempatkan siswa sebagai pembangun aktif pengetahuan mereka sendiri. Alih-alih menerima informasi secara pasif, siswa secara aktif menghubungkan pengalaman, ide, dan pengetahuan sebelumnya untuk menciptakan pemahaman yang unik. Berikut adalah beberapa prinsip kunci yang mendasari teori ini:

  • Pengetahuan adalah Konstruksi Pribadi

Setiap individu membangun pemahamannya sendiri berdasarkan pengalaman dan perspektif unik. Dengan demikian, pengetahuan tidak hanya ditransfer dari guru ke siswa, tetapi dibangun secara aktif oleh siswa.

  • Pembelajaran adalah Proses Aktif

Pembelajaran bukanlah proses pasif. Siswa perlu terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, seperti melakukan eksperimen, berdiskusi, dan menyelesaikan masalah. Melalui keterlibatan aktif, siswa membangun koneksi yang lebih kuat antara konsep baru dan pengetahuan sebelumnya.

Sebelum melanjutkan, baca juga artikel yang membahas 3 Tips Cara Menolak Tawaran Kerja Tanpa Diblacklist

  • Konteks Berperan Penting

Pembelajaran tidak terjadi dalam isolasi. Konteks sosial, budaya, dan lingkungan di mana siswa belajar sangat mempengaruhi cara mereka memahami dan menginterpretasikan informasi.

  • Pengetahuan Berkembang Secara Berkelanjutan

Pengetahuan bukanlah sesuatu yang statis, tetapi terus berkembang seiring dengan pengalaman baru dan refleksi. Siswa secara terus-menerus merevisi dan menyempurnakan pemahaman mereka.

  • Kolaborasi Memfasilitasi Pembelajaran

Interaksi sosial dengan teman sebaya dan guru sangat penting dalam proses konstruksi pengetahuan. Melalui diskusi dan kolaborasi, siswa dapat berbagi ide, memperoleh perspektif baru, dan memperdalam pemahaman mereka.

  • Motivasi Memicu Pembelajaran

Motivasi intrinsik adalah kunci untuk mendorong siswa belajar. Ketika siswa tertarik dan terlibat dalam suatu topik, mereka lebih cenderung aktif mencari pengetahuan dan membangun pemahaman yang mendalam.

  • Pengalaman Langsung Memperkaya Pembelajaran

Pengalaman langsung, seperti eksperimen, proyek, dan studi kasus, memberikan siswa kesempatan untuk menghubungkan konsep abstrak dengan dunia nyata, sehingga memperkuat pemahaman mereka.

  • Refleksi Memicu Pertumbuhan

Refleksi diri adalah komponen penting dalam pembelajaran konstruktivis. Dengan merefleksikan pengalaman belajar mereka, siswa dapat mengidentifikasi kesenjangan dalam pemahaman mereka dan mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih efektif.

Dengan demikian, menjadi penting untuk memahami bagaimana guru dapat menerapkan konstruktivisme di dalam kelas mereka untuk menciptakan lingkungan belajar yang unik bagi siswa.

Dalam kelas-kelas konstruktivis, guru berperan menciptakan lingkungan kolaboratif di mana siswa secara aktif terlibat dalam pembelajaran mereka sendiri. Guru lebih berperan sebagai fasilitator pembelajaran daripada sebagai instruktur sebenarnya.

Guru juga harus bekerja untuk memahami konsep dan pemahaman awal siswa, kemudian bekerja untuk memasukkan pengetahuan ke dalam area tersebut.

Terakhir, Guru juga perlu menyesuaikan pengajaran mereka agar sesuai dengan tingkat pemahaman siswa.

Selain teori belajar konstruktivisme, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya!