Bagikan:

JAKARTA - Sosok Joanita Chatarine selama ini dikenal sebagai penyanyi selepas alumni sebuah kompetisi bernyanyi dari salah satu stasiun televisi. Kini, ia memberanikan diri dengan mengambil tantangan baru dalam berkarier: akting.

Film Sepeda Presiden menjadi proyek akting pertamanya. Lewat film arahan Garin Nugroho dan Hestu Saputra, Joanita berperan sebagai Jeany, manajer dari Binar yang dilakoni Ariel Tatum. “Jeany itu asistennya Binar. Dia orangnya genit, gayanya heboh, dan yah.. Suka marah,” kata Joan membuka percakapan dengan VOI.

Berakting perdana melalui layar lebar membuat Joan sangat antusias. Selama ini pengalaman aktingnya hanya terpenuhi lewat sebuah stripping komedi sehingga ketika mendapat tawaran Sepeda Presiden, ia tidak ragu untuk mencoba casting.

“Pas awal dengar ada film dibuat di raja ampat joan udah kayak “Wah belum pernah nih kesempatan menarik. Joan harusnya menjadi Suster Ana dan diminta lagi sama mas Garin (Nugroho) untuk mencoba karakter Jeany dan dipilihnya Jeany. Lebih cocok yang itu,” jelas Joan.

Syuting

Menurut Joan, proses film Sepeda Presiden berjalan sangat cepat. Meskipun dibuat di saat pandemi, namun ia mengikuti proses audisi hingga akhirnya mendapatkan peran tersebut. “Joan buat video terus kirim ke tim Sepeda Presiden. Proses castingnya dibuat di tengah pandemi mengarah normal. Secepat itu. Casting terus bulan depannya kita syuting. Proses syuting dari awal reading sampai syutingnya kelar itu ada sebulan,” katanya.

Sejak awal reading, ia dipertemukan dengan Ariel Tatum, Ian Williams, Sita Nursanti. Dia juga bertemu dengan The Papua Kid: Arnol Aner Asmuruf, Elias Fortunatus Padwa, dan Uben Anthonio Ramandei.

“Joan bangga banget. Bisa dibilang ini adik-adik Joan juga dari Papua dan melihat potensi mereka itu suatu kebanggan tersendiri buat Joan. Mereka bisa menguasainya dengan sangat mudah,” kenang Joan memuji Arnol, Elias, dan Dede.

Menurutnya, Sepeda Presiden menampilkan kisah anak Papua pada umumnya, mulai dari pergi ke sekolah dengan perahu sampai bermain bersama - semua itu sangat mencerminkan masyarakat Papua.

“Dari scene yang mereka mainkan itu banyak banget anak Papua ngalamin yang sama. Dari main, kebersamaan dari kecil sampai besar. Kemudian ke sekolah pakai perahu dan lain lain itu selalu terjadi sering dialami anak-anak mereka,” tukas Joan.

Anak Papua

Sebagai anak Papua asli, Joanita sangat menikmati setiap proses syuting Sepeda Presiden. “Joan bahagia banget senang lihat senyum mereka. Nonton mereka ribut dalam bioskop. Ah Joan senang banget sih yg penting mereka enjoy saat syuting dan juga senang sama hasil filmnya,” kata Joan.

Selama pandemi berlangsung, ia menghilang dari dunia hiburan namun sekembalinya Joan, ia tampil membanggakan dalam acara PON Papua XX 2021 serta berakting dalam Sepeda Presiden. Joan pun bisa pulang kampung ke rumah setelah sekian lama untuk bekerja dan beristirahat.

“Perasaan Joan terhadap film ini dibuat di papua yg pasti pertama ada suatu kebanggaan Joan senang bersyukur sama Tuhan karena kita bisa jadi salah satu orang yang dipilih untuk menjadi pemeran dalam film ini,” tukas Joan.

Joan menjelaskan kalau apa yang dihadirkan Sepeda Presiden berbeda dari film musikal kebanyakan. Dari segi adat istiadat, cerita, sampai lagunya sangat menggambarkan Papua dengan baik. Sepeda Presiden dianggap Joan sebagai pembangkit kegembiraan di tengah pandemi yang sedang berlangsung.

“Film ini tuh kayak penghibur di akhir tahun. Bagi sebagian umat kristen, hadiah natal. Bagi umum, ini kegembiraan akhir tahun,” jawab Joan.

Ia berharap nantinya orang yang menonton film Sepeda Presiden dapat melihat Papua sebagai tempat wisata yang aman dikunjungi.

“Semoga film ini menjadi hadiah terindah tahun ini dan semua orang yang menonton bahagia dan juga film ini dapat menunjuk sisi kegembiraan lain Papua dalam keadaan yang kemarin sempat riuh. Semoga orang bisa lihat sisi lain dari papua dan merasa safe kalau mau ke Papua,” tutup Joan.