Bandung Siap Gelar Pertunjukan Musik Lagi
Elephant Kind (Yudhistira Mahabharata/VOI)

Bagikan:

BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, siap memberi izin bagi kegiatan konser musik di Kota Bandung. Izin akan mulai diberikan saat fase adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi COVID-19.

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, konser musik sangat memungkinkan untuk kembali digelar setelah ia meninjau simulasi yang diadakan kelompok Pelaku Event Bandung (PEB). Namun ia meminta agar konser musik berkomitmen untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Yakinkan Pemkot Bandung yang akan membuat regulasi bahwa apa pun yang dilakukan teman-teman itu tetap menerapkan standar protokol yang sangat ketat. Sehingga pegiat event bisa berkreasi melakukan aktivitas kegiatanya," kata Yana, dilansir Antara, Minggu, 16 Agustus.

Nantinya, setiap pelaku event harus mengajukan permohonan izin melalui surat yang disampaikan ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung. Setelah itu, pihak pemkot bersama Disbudpar akan meninjau dan mengevaluasi penerapan protokol kesehatannya.

Menurut dia, prosedur permohonan perizinan itu tidak bisa disampaikan secara kolektif atau melalui asosiasi. Namun, setiap kegiatan yang akan dilaksanakan harus membuat surat permohonan masing-masing.

"Minimal dengan hal tersebut kita bisa sharing, saling diskusi tentang pelaksanaan protokol kesehatannya. Kalau kita sudah diberi keyakinan bisa dijalankan. Kalau seperti hari ini, Insyaallah kita kasih izin," kata dia.

Pelaksana simulasi event, Adithya Permana mengatakan simulasi itu digelar dengan mengutamakan keselamatan personel, menerapkan physical distancing, prosedur keselamatan, pengelolaan audiens, dan penguatan aturan fasilitas kesehatan. Pada simulasi tersebut, penyelenggara acara mewajibkan setiap pengunjung mengenakan masker dan memeriksa suhu tubuh.

Selain itu, penyelenggara juga menyediakan hand sanitizer. Pengunjung juga dibatasi kepasitasnya dengan tetap saling menjaga jarak sedangkan para petugas dan penampil memakai Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker, sarung tangan, dan pelindung wajah.

Ia memastikan peralatan yang dipakai dari mulai pengangkutan, pemasangan perlengkapan, hingga selesai pelaksanaan acara dilakukan dengan standar protokol kesehatan. "Simulasi bertujuan untuk membangun komunikasi dan koordinasi seluruh stakeholder terkait, dan memberikan panduan atau prosedur teknis untuk setiap proses penyelenggaraan acara," kata Adithya yang mengetuai kegiatan simulasi.

Sementara itu, Kepala Disbudpar Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari menyatakan Pemkot Bandung sangat memerhatikan isu COVID-19 yang berdampak pada sektor kesehatan dan ekonomi. Apalagi sektor pariwisata Kota Bandung jadi salah satu penyumbang terbesar pendapatan asli daerah.

Karena itu, pemkot juga terus melakukan evaluasi dan pembaruan peraturan di masa adaptasi kebiasaan baru ini. "Contohnya kita merevisi terkait drive in cinema, padahal drive in tidak hanya cinema tapi konser juga bisa," Kenny.

"Live music pun asalnya tidak boleh. Sekarang, kafe, hotel, wedding (pernikahan), sudah bisa melaksanakan. Termasuk tempat hiburan, tapi dengan standar protokol kesehatan."