JAKARTA - Berdasarkan data dari University of Michigan Health System, speech delay terjadi pada 5 hingga 10 persen anak usia prasekolah. Speech delay adalah kondisi seorang anak belum mampu mengucapkan sejumlah kosakata di usia tertentu yang seharusnya ia sudah bisa. Di usia ini mereka juga belum mampu memahami apa yang dikatakan oleh orang lain.
Anak-anak yang mengalami speech delay berada pada tahap belum mampu berkomunikasi seperti anak-anak lain sebayanya. Sayangnya, speech delay sering kali terlambat dikenali oleh orang tua.
Berikut ini adalah tanda anak mengalami speech delay menurut American Academy of Pediatrics, dilansir Senin, 22 November yaitu;
Mencari Sumber Suara
Di usia satu tahun, mayoritas anak umumnya akan menoleh bila mendengar suara. Mereka akan mencoba mencari sumber suara tersebut.
Sementara, anak dengan speech delay akan tampak abai terhadap suara. Bahkan, mereka jarang terkejut ketika ada suara guntur, pintu terbuka, atau derap sepatu. Orang tua mungkin saja berpikir bahwa anaknya adalah tipe anak yang tenang ketika mereka tidak merespons suara. Akan tetapi, gejala ini patut diwaspadai.
Tidak Kunjung Mengucapkan Sesuatu Bermakna
Umumnya pada usia 12 bulan, seorang anak mulai mengucapkan satu suku kata bermakna, seperti “pa” untuk menyebut Papa, “nen” untuk bermaksud minta menyusu, atau “mam” untuk meminta makan. Anak yang mengalami speech delay belum juga bisa mengucapkan sesuatu yang bermakna untuk menyampaikan maksudnya.
Tidak Menunjukkan Reaksi
Anak yang mengalami speech delay cenderung tidak bereaksi pada orang lain, seperti tidak tersenyum saat melihat keluarga dekatnya. Ia bahkan tidak menangis apabila orang tuanya meninggalkannya.
BACA JUGA:
Tidak Merespons saat Dipanggil
Bayi usia 4 bulan ke atas umumnya sudah mengerti namanya dan merespons saat dipanggil, seperti menoleh atau tersenyum. Apabila ia tidak menanggapi saat dipanggil di usia 1 tahun, Anda juga patut waspada.
Kosakatanya Tidak Bertambah
Begitu balita mencoba menggunakan kata-kata, umumnya akan terlihat perkembangan yang stabil dalam penggunaan kosakatanya. Anak yang mengalami speech delay, umumnya memiliki kosakata yang tampak stagnan lebih dari beberapa bulan.